London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (27/9/2023), berbalik melemah dari keuntungan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 0,43 persen atau 32,50 poin menjadi menetap di 7.593,22 poin.

Indeks FTSE 100 terkerek 0,02 persen atau 1,73 poin menjadi 7.625,72 poin pada Selasa (26/9/2023), setelah tergerus 0,78 persen atau 59,92 poin menjadi 7.623,99 poin pada Senin (25/9/2023), dan naik 0,07 persen atau 5,29 poin menjadi 7.683,91 poin pada Jumat (22/9/2023).

Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Diikuti oleh saham perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan bahan pokok secara daring Ocado Group PLC menukik 9,77 persen; serta perusahaan pengembang dan investasi properti komersial terbesar di Inggris Raya Land Securities Group PLC anjlok 4,30 persen.

Sementara itu, Ferguson PLC, sebuah perusahaan distributor produk pipa dan pemanas multinasional Inggris-Amerika melonjak 3,03 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan layanan pos dan kurir multinasional Inggris International Distributions Services PLC yang meningkat 2,16 persen; serta perusahaan minyak dan gas multinasional Inggris dan salah satu perusahaan migas terbesar di dunia BP PLC terangkat 1,43 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023