Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Gatot N.A. Winarno mengatakan kanker serviks bisa dicegah, salah satunya melalui deteksi dini Human Papilloma Virus (HPV) DNA secara rutin.

"Kanker serviks merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini HPV (Human Papilloma Virus) DNA secara rutin, terutama bagi wanita yang sudah pernah berhubungan seksual," kata dia dalam siaran persnya, ditulis Minggu.

Deteksi dini yang tersedia saat ini meliputi IVA (Inspeksi visual asam asetat), Papsmear, Papsmear Berbasis Cairan, dan HPV DNA. Tes HPV DNA dilakukan untuk mendeteksi sejak awal terjadinya infeksi virus HPV risiko tinggi yang dapat menyebabkan kanker serviks.

Baca juga: Divaksin HPV, Cinta Laura-Yuki Kato ajak perempuan cegah kanker serviks

"Hingga saat ini, kanker serviks merupakan penyebab kanker tertinggi kedua setelah kanker payudara pada wanita karena kurangnya skrining sejak dini. Semakin cepat kanker serviks dideteksi maka akan lebih mudah diobati," tutur Gatot.

Bagi para wanita yang berniat melakukan tes HPV DNA, bisa memanfaatkan program skrining HPV DNA dari Kalbe bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Jawa Barat dan para tenaga kesehatan yang kompeten, sebagai bagian dari Bulan Peduli Kanker Serviks.

Marketing General Manager One Onco PT Kalbe Farma Tbk dr. Selvinna mengatakan, pemeriksaan ini mencakup pemeriksaan terhadap 15 subtipe highrisk,yang didukung Laboratorium Kalgen Innolab dari Kalbe Group.

"Laboratorium Kalgen Innolab memberikan layanan laboratorium mulai dari pemeriksaan sederhana hingga yang canggih seperti pemeriksaan molekuler guna mendukung pengobatan yang lebih presisi," kata dia.

Bulan Kesadaran Kanker Serviks berlangsung pada bulan Januari 2021 untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya skrining kanker serviks serta meningkatkan cakupan skrining kanker serviks di Indonesia.

Baca juga: Bunga Jelitha dan Syamsir Alam jalani vaksinasi HPV sebelum menikah

Baca juga: Inggris berusaha cegah 100.000 kasus kanker dengan berikan vaksin HPV

Baca juga: Kena kanker serviks tak berarti vonis mati

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021