“Seandainya Olimpiade harus diadakan tanpa penonton atau dengan penonton yang lebih sedikit di stadion, saya kira saat ini atlet dan dunia olah raga mau menerima itu,"
Tak ada Plan B

Coe juga menjamin rakyat Jepang yang mengkhawatirkan atlet dan orang mancanegara yang tiba di Tokyo bisa membawa virus corona, bahwa mereka siap menggelar Olimpiade walau sederhana. “Seandainya Olimpiade harus diadakan tanpa penonton atau dengan penonton yang lebih sedikit di stadion, saya kira saat ini atlet dan dunia olah raga mau menerima itu," kata Coe.

Lagi pula, bagian terbesar dari miliaran manusia di dunia tak akan menyaksikan Olimpiade di stadion, melainkan di rumahnya. "Saya kira Olimpiade bisa menyemangati orang karena memang sudah menjadi bagian yang sungguh penting dalam rangka kembali ke keadaan normal,” kata Coe.

Jaminan Coe ini dipertegas IOC dan pemerintah Jepang. "Tiada satu pun alasan untuk mempercayai Olimpiade di Tokyo tak akan dibuka pada 23 Juli di Stadion Olimpiade di Tokyo. Itulah mengapa tak ada Plan B dan inilah alasan kami bertekad penuh menyelenggarakan Olimpiade dengan aman dan berhasil," kata Presiden IOC Thomas Bach.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengamini Bach dengan menyatakan Tokyo sama sekali tak berniat menunda atau apalagi membatalkan Olimpiade.

Tetapi untuk menjawab kekhawatiran rakyat Jepang, IOC bertekad untuk memvaksinasi semua atlet yang bakal hadir di Tokyo dan menerapkan protokol kesehatan baru yang mungkin lebih ketat.

Dalam soal vaksin ini, CEO Tokyo 2020 Toshiro Muto berharap keberhasilan vaksinasi COVID-19 di seluruh dunia bisa memicu optimisme bakal terselenggaranya Olimpiade yang aman dan berhasil.

“Begitu vaksinasi dilaksanakan luas di AS dan Eropa, saya kira tidak diragukan lagi akan berpengaruh positif kepada Olimpiade,” kata Muto yang berharap faktor vaksin dan langkah membendung pandemi memupus kekhawatiran publik Jepang.

Panitia sendiri sudah menyiapkan protokol kesehatan baru yang diberlakukan terhadap semua yang berkepentingan dengan Olimpiade begitu ajang multicabang ini digelar.

Pedoman baru itu bakal diumumkan beberapa pekan ke depan dan di antaranya mengatur bagaimana atlet dan ribuan orang lainnya keluar masuk Tokyo dengan aman.

“Saya kira kami saat ini akan mulai melihat perubahan dalam pendekatan bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat,” kata juru bicara Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Craig Spence kepada Reuters.

Panitia mengharapkan pedoman baru itu mengubah narasi dan menjawab keperihatinan atlet serta publik bahwa faktor-faktor semacam vaksin, bahwa Olimpiade akan digelar musim panas dan ada waktu untuk membuat rencana, menegaskan perhelatan ini akan jalan terus.

“Sekarang penting mengkomunikasikan hal ini sampai mereka tahu bahwa kami tidak tinggal diam selama 10 bulan terakhir. Kami justru sudah membuat rencana yang matang sekali,”kata Spence.

Baca juga: Komite Olimpiade ingin periksa alasan kekhawatiran publik Jepang
Baca juga: IOC tidak mendukung "atlet lompati antrean" vaksin


Selanjutnya: Kemenangan umat manusia

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021