Jakarta (ANTARA) - Ketua Umun Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Totok Lusida meminta anggotanya lebih inovatif dan menyesuaikan desain hunian dengan kondisi pandemi COVID-19.

"Pandemi COVID-19 mengharuskan kita untuk lebih sering beraktivitas di rumah. Tren ke depan mengharuskan hunian memiliki lebih banyak ruang terbuka," kata Totok dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu.

Fasilitas di kawasan permukiman juga dibuat lebih lengkap dan sealami mungkin untuk menunjang kebutuhan penghuninya agar tidak sering ke luar dari lingkungan perumahan, jelas Totok.

Selain itu, hunian kini dimanfaatkan untuk bekerja, belajar dan beribadah. Pada titik itu, pengembang perlu berpikir kreatif mendesain hunian dengan memperhatikan sistem pencahayaan alami, sirkulasi udara, sistem sanitasi yang baik dan sehat.

Baca juga: Dongkrak sektor properti, REI usul diskon pajak
Baca juga: REI apresiasi percepatan perizinan dari Pemprov DKI Jakarta
Deretan rumah subsidi yang siap ditawarkan kepada masyarakat berpenghasilan rendah di Sulsel. ANTARA/HO
Permintaan Ketua Umum REI ini didukung anggotanya. Tomoaki Kinoshita selaku Direktur PT Jakarta Indah Makmur yang membangun The Veranda Lebak Bulus Jakarta Selatan dengan menyesuaikan desain hunian sesuai kondisi pandemi COVID-19.

Tomoaki mengatakan ruang terbuka hijau, kecukupan cahaya, kemudahan untuk belajar dan bekerja bagi penghuninya menjadi syarat dalam mendesain hunian pada saat ini.

Associate Director PT Jakarta Indah Makmur Elis Sumarto mengatakan, hunian saat ini harus bisa menjamin penghuni di dalamnya selalu sehat, memiliki waktu berolah raga yang cukup serta fasilitas untuk bekerja atau belajar.

"Saat ini hampir semua hunian menggunakan langit-langit tinggi, tujuannya selain sirkulasi udara tercipta juga dimungkinkan mendapatkan pencahayaan alami," kata Elis.

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021