Jakarta (ANTARA) - Mantan juara dunia tolak peluru putri dari Selandia Baru, Valerie Adams, berharap bisa merebut medali emas Olimpiade yang ketiga di Tokyo tahun ini setelah mencatat lemparan sejauh 19,65 meter di Auckland, Sabtu yang merupakan lontaran terjauh dalam kompetisi sejak 2016.

Atlet berusia 36 tahun itu empat kali melontarkan peluru melewati jarak 19 meter dalam kompetisi Sir Graeme Douglas International di mana lontaran peluru yang keduanya merupakan yang paling jauh di dunia sejak Agustus 2019. Hanya lima perempuan yang melempar lebih jauh dari jarak itu sejak Olimpiade 2016.

"Saya sungguh senang, saya merasa emosional," kata dia kepada Fairfax Media setelah keberhasilan itu seperti dikutip Reuters.

Baca juga: Valerie Adams juara dunia tolak peluru untuk keempat kali
Baca juga: Inggris pastikan jagoan atletiknya siap tanding di Tokyo

"Saya tak pernah melontarkan sejauh ini dalam tiga tahun terakhir dan kembali ke bentuk permainan saya dan mengeksekusi lontarkan biasa saja adalah sungguh mengasyikkan."

Salah seorang atlet Selandia yang paling bertabur prestasi dan empat kali juara dunia, Adams memenangkan medali emas Olimpiade 2008 dan 2012 sebelum meraih medali perak lima tahun lalu setelah dikalahkan atlet Amerika Serikat Michelle Carter dalam Olimpiade Rio.

Dia absen pada 2017 karena melahirkan anaknya Kimoana tetapi kembali masuk gelanggang untuk menyabet medali Commonwealth Games kelimanya di Gold Coast pada 2018.

Adams ganti pelatih Oktober tahun lalu dan bolak balik ke Christchurch demi kerja bareng Dale Stevenson ketika bersiap menghadapi Olimpiade Tokyo.

Baca juga: Ryan Crouser cetak rekor dunia tolak peluru setelah bertahan 32 tahun
Baca juga: Holloway pecahkan rekor dunia 60 meter lari gawang putra



 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021