Jakarta (ANTARA) - Serena Williams mengaku memahami "rasa sakit dan kekejaman" yang dialami Meghan, istri Pangeran Harry, setelah dia menuduh keluarga kerajaan Inggris melakukan rasisme.

Meghan, dalam satu wawancara dengan Oprah Winfrey yang disiarkan CBS pada Minggu malam, mengatakan keluarga kerajaan Inggris mengkhawatirkan seberapa gelap kulit anak mereka.

Perempuan berusia 39 tahun yang ibunya berkulit hitam dan ayahnya kulit putih itu juga mengaku didorong ke ambang bunuh diri setelah menikah dengan bangsawan Inggris itu pada 2018.

Williams, perempuan kulit hitam yang menjuarai 23 turnamen Grand Slam, mengatakan "sahabat"-nya Meghan telah mengajarkan kepadanya "apa arti menjadi mulia yang sesungguhnya".

Baca juga: Serena Williams menangis, persingkat jumpa pers

"Saya tahu secara langsung institusi seksisme dan rasisme serta penggunaan media untuk menjelekkan perempuan dan orang kulit berwarna untuk meminimalisasi kami, untuk memecah belah kami dan mendominasi kami," cuit Williams pada akun Twitternya yang dikutip Reuters, Senin.

"Kita harus menyadari kewajiban kita untuk mengecam gosip yang jahat dan jurnalisme tabloid.

"Konsekuensi kesehatan mental dari penindasan dan viktimisasi sistemik adalah menghancurkan, mengisolasi, dan semuanya seringkali mematikan."

Meghan dan Harry mengatakan dalam satu wawancara mengenai anak kedua mereka, yang akan lahir musim panas ini, adalah anak perempuan.

"Saya ingin putri Meghan, putri saya, dan putri Anda hidup dalam masyarakat yang didorong oleh rasa hormat," tambah Williams.

Baca juga: Sania Mirza termotivasi impian medali Olimpiade Tokyo
 

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021