Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR Pramono Anung menegaskan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengirimkan surat ke DPR terkait pengajuan Darmin Nasution sebagai calon Gubernur Bank Indonesia.

"Presiden sudah mengajukan (pencalonan Gubernur BI ke DPR) melalui surat nomor R40 tertanggal 2 Juni 2010 dan calonnya memang hanya satu Pak Darmin Nasution," ujar Pramono kepada pers setiba di Gedung DPR Jakarta, Kamis.

Menurut politisi PDIP itu, semua pihak mengetahui bahwa figur Darmin adalah seorang profesional yang mempunyai rekam jejak yang panjang.

"Kalau di bidang pengetahuan terutama yang menyangkut moneter, tentunya kita tidak meragukan dengan kemampuan Pak Darmin ini," ujarnya. Tetapi, ia menambahkan, saat ini BI membutuhkan figur pimpinan yang bersih.

Ujian pertama yang harus dihadapi Darmin adalah menjawab berbagai pertanyaan yang nantinya akan diajukan kalangan anggota DPR tatkala ia menjadi Dirjen Pajak. "Saya tidak mau suudzon (berburuk sangka), tetapi tentunya itu juga menjadi perhatian teman-teman DPR RI," ujarnya.

Dikemukakannya bahwa Direktorat Jenderal Pajak merupakan tempat yang sangat menarik buat siapapun, tetapi juga berbahaya buat siapapun.

"Nanti (dalam fit and proper test DPR) akan teruji track record Pak Darmin ini selama menjadi Dirjen Pajak hampir 3 tahun dari 2006 - 2009. Di situlah nanti ujian akan terlihat. Tetapi saya termasuk yang mengharapkan mudah-mudahan Pak Darmin bisa melewati itu," ujarnya.

DPR, menurut Pramono, berharap kepada Darmin apabila nanti disetujui DPR RI sebagai Gubernur BI, maka dia harus melakukan tugas utama melakukan pembersihan di dalam tubuh BI. Bagaimanapun publik sangat berharap BI betul-betul bisa menjadi penjaga moneter di Indonesia yang solid dan kredibel.

Dikemukakannya pula bahwa orang-orang di internal BI sangat mudah mendapatkan keuntungan karena mereka mengetahui capital market, sehingga mereka bisa bermain-main disana dan dalam waktu yang sebentar saja sudah bisa mendapatkan keuntungan yang luar biasa.
(D011/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010