Shanghai (ANTARA News) - Jumlah pengunjung paviliun Indonesia menembus angka dua juta pada hari ke-50 berlangsungnya "World Expo" di Shanghai, China, yang akan berlangsung sampai Oktober 2010.

"Kami menargetkan jumlah kunjungan mencapai tiga juta orang selama pameran enam bulan. Namun belum dua bulan saja sudah menembus dua juta," ujar Direktur Paviliun Indonesia, Widharma Raya Dipodiputro, di Shanghai, China, Minggu .

"World Expo" (pameran dunia) itu berlangsung sejak 1 Mei dan akan berakhir 31 Oktober . Pameran tersebut merupakan kegiatan ketiga terbesar yang diikuti banyak negara setelah olimpiade dan piala dunia.

Widharma menjelaskan sekitar pukul 14.00 waktu Shanghai, jumlah pengunjung menembus angka dua juta orang. Melihat kondisi itu, pihaknya berencana menargetkan jumlah pengunjung sampai enam juta orang.

"Kami memperkiraan jumlah pengunjung rata-rata sekitar satu juta orang per bulan, sehingga target akan dinaikkan menjadi enam juta orang sampai (akhir) Oktober," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Widharma memberikan penghargaan kepada Chen Wen Hao dari Gu Bei (China) sebagai pengunjung ke-2 juta dan Shwai Yan Ju (18), pelajar yang berasal dari Jiangsu sebagai pengunjung ke 1.999.999.

Paviliun Indonesia yang mengusung tema "biodivercity" terletak di Zona B yang berdekatan dengan paviliun negara lain anggota ASEAN seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia, serta Australia.

Indonesia tampil dengan paviliun yang besar mencapai 4.000 meter dengan luas bangunan 2.200 meter persegi, lebih besar dibandingkan Malaysia dan Thailand.

Ditambahkan, Wakil Direktur Paviliun Indonesia Pratito Soeharyo, setiap hari jumlah pengunjung paviliun Indonesia mencapai 10 sampai 15 persen dari total rata-rata pengunjung Pameran Dunia itu yang mencapai sekitar 400 ribu orang per hari.

"Jumlah pengunjung paviliun Indonesia rata-rata sekitar 40 ribu orang per hari sama dengan paviliun Australia yang juga ramai," ujarnya.

Pratito mengatakan rata-rata pengunjung menyukai konsep paviliun Indonesia yang terbuka, dan jalur antrian yang tertata rapi sehingga tidak menimbulkan kemacetan saat jumlah pengunjung sangat banyak. Sebagian besar pengunjung berasal dari China, di samping, kata dia, kunjungan delegasi negara lain.
(T.R016/A011/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010