Jakarta (ANTARA News) - Research In Motion, Kanada, pembuat ponsel pintar populer Blackberry, Jumat WIB, mengatakan telah mencetak rekor penjualan tertinggi ponsel pintar pada kuartal pertama tahun fiskal ini.

Perusahaan yang bermarkas di Waterloo, Ontario, ini mengungkapkan telah mengapalkan 11,2 juta perangkat pada kuartal yang berakhir pada 29 Mei, atau naik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang saat itu mencetak 10,5 juta unit.

RIM membukukan laba bersih kuartalan sebesar 769 juta dolar, naik 19,5 persen dibandingkan dengan kuartal sama tahun lalu, sementara pendapatan tumbuh 24 persen menjadi 4,24 milyar dolar AS.

Hasil ini di bawah prediksi pendapatan RIM, sedangkan saham perusahaan tersebut diperdagangan 4,61 persen lebih rendah dari nilai sebelumnya pada 55,88 dolar AS pada jam-jam pasca perdagangan elektronik.

Pembuat "handset" asal Kanada ini mengatakan akan menambahkan 4,9 juta pelanggan Blackberry pada kuartal tersebut, kira-kira sebesar jumlah pada kuartal sebelumnya, untuk mencapai total 46 juta pelanggan.

"Kami terus fokus pada pengembangan bisnis kami secara global," kata Co-CEO RIM, Jim Balsillie dalam satu pernyataan tertulisnya.

"Kami percaya bahwa berbagai produk menarik Blackberry terbaru yang diluncurkan dalam beberapa bulan ke depan akan menciptakan peluang yang signifikan dalam mempercepat pertumbuhan RIM."

Awal bulan ini, Wall Street Journal melaporkan bahwa RIM sedang mengembangkan ponsel pintar layar sentuh dengan keyboard "slide-out" dan komputer tablet untuk pelayanan pendukung layar lebar bagi BlackBerry.

Koran itu mengatakan langkah tersebut dirancang untuk mencegah pasar BlackBerry diambil oleh iPhone dan iPad kreasi Apple serta perangkat-perangkat mobile yang menggunakan sistem operasi Android milik Google.

Ponsel pintar layar sentuh produk RIM, Blackberry Storm, gagal menandingi popularitas iPhone yang versi terbarunya iPhone 4 diborong toko-toko di seluruh dunia.

CEO Google Eric Schmidt mengatakan, lebih dari 160 ribu perangkat bersistem operasi Android dijual ke seluruh dunia setiap hari. (*)

Adm/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010