Nganjuk (ANTARA News) - Kepolisian Resor Nganjuk, Jawa Timur, sedang menyelidiki kasus kematian dua bocah di Sungai Kedung Bunder, Desa Talun, Kecamatan Rejoso, Nganjuk.

"Kami masih menyelidiki kasus ini, termasuk apakah ada unsur kesengajaan atau tidak," kata Kepala Kepolisian Sektor Rejoso AKP Hari Santoso di Rejoso, Nganjuk, Kamis.

Ia mengaku masih mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak dalam kasus tersebut. Daerah tersebut memang cenderung tertutup, sehingga tidak diketahui dengan pasti kematian kedua bocah itu.

Kasus menggemparkan itu menimpa dua bocah, M Rehan Daffa (8) siswa kelas 2 SDN Gondang II dan Moreno Wisnu Saputra (9) siswa kelas 3 SDN Talun Rejoso, Nganjuk. Keduanya ditemukan mengambang di sungai di Desa Talun, Kecamatan Rejoso, Rabu (14/7).

Jenazah Rehan, anak pasangan Widodo Edi Purwito (36) dan Nina Yuliawati (34) serta Wisnu yang merupakan anak pasangan Sulami (43) dan Murtiatun (37) itu ditemukan mengambang dengan posisi tengkurap.

Jenazah korban ditemukan pertama kali oleh Jiman, salah seorang warga. Ia rencananya berangkat ke sawah, dengan melewati sungai tersebut. Ia sempat curiga, melihat dua benda mengambang dan tidak bergerak, mirip seorang manusia.

Karena takut, ia akhirnya memanggil warga lain. Setelah warga dan polisi berkumpul, mereka berupaya mengambil jenazah tersebut dari lokasi kejadian.

Upaya itu cukup membutuhkan waktu. Selain lokasi sungai yang cukup dalam, hingga dua meter, terbatasnya perlengkapan juga membuat upaya evakuasi berlangsung lama. Selang satu jam, warga dengan polisi akhirnya berhasil mengambil kedua jenazah tersebut.

Kakek Reno, Masdi, yang berada di lokasi mengaku cukup kaget dengan kejadian itu. Ia tidak menyangka, jika cucu laki-lakinya akan tewas dengan cara mengenaskan tersebut.

Hal senada juga diungkapkan oleh ayah Wisnu, Sulami. Terlebih, selama ini anaknya akrab dengan Rehan.

"Baju Rehan ditemukan di sana, sehingga saya panik. Begitu tiba di sini, ternyata benar, anak saya ikut tenggelam," katanya dengan mata berkaca-kaca.

Kedua jenazah sempat dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan "visum et repertum". Sayangnya, tidak ditemukan luka-luka yang mencolok dari tubuh kedua bocah tersebut. Walaupun tidak ditemukan luka, polisi tetap menyelidiki kasus ini. Keluarga sendiri juga meminta agar kasus ini diselidiki.

(PSO-073/Z003/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010