Citeureup, Bogor (ANTARA News) - PT Indocement Tunggal Prakarsa (Tbk) menggagas aksi gerakan bersih sampah di lingkungan pabrik Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui program "Bersih Bersih Lingkungan" dalam rangka HUT ke-35 salah satu perusahaan semen itu, Sabtu.

Dua direksi yakni Direktur Sumberdaya Manusia (SDM) Kuky Permana dan Direktur Teknik Hasan Imer didampingi Sekretaris Perusahaan Dani Handayani, langsung turun ke jalan untuk menyapu sampah.

Mereka turun bersama 1.060 warga di sepanjang pabrik Citeureup, tepatnya di sepanjang Jalan Mayor Oking Jayaatmaja, yang melalui tiga desa binaan, yakni Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, serta Desa Puspanegara dan Desa Citeureup di Kecamatan Citeureup.

Aksi menyapu dan membersihkan sampah itu dimulai dari pertigaan Puskesmas Kecamatan Citeureup hingga ke pertigaan gebang tol Gunung Putri.

Camat Citeureup Herdi, pada kegiatan itu menyatakan bahwa kegiatan yang digagas oleg Indocement tersebut sinergi dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dengan gerakan "Jumat Bersih", sehingga aksi semacam itu kian mendorong terbangunnya kesamaan aksi untuk terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat.

"Tentu saja, aksi dan gerakan semacam ini dapat berkelanjutan, sehingga antara berbagai unsur, baik pemerintah daerah, swasta dan masyarakat terus bersinergi untuk membangun lingkungan yang sehat dan bersih itu," ucapnya.

Sementara itu, Kuky Permana mengatakan, mengapa aksi gerakan bersih sampah itu dipilih sebagai suatu kegiatan utama pada HUT ke-35 perusahan itu? karena kebersihan saat ini begitu penting bagi kehidupan manusia.

"Lingkungan yang kotor, sampah berserakan dan bau dipastikan akan menimbulkan gangguan pada kesehatan masyarakat, sehingga kita gagas aksi ini, sekaligus wujud tanggung jawab perusahaan dalam upaya menciptakan lingkungan yang bersih, hijau dan sehat," paparnya.

Ia mengemukakan, di satu sisi hanya segelintir warga yang sadar akan hal menjaga kebersihan lingkungan itu, namun sebagian besar lainnya masih membuang sampah sembarangan di jalan, di sungai, di got atau pun dibakar di alam terbuka.

"Hal mana (khususnya membakar di alam terbuka) akan menimbulkan gas-gas buang yang membahayakan kesehatan masyarakat tanpa disadari," katanya.

Di sisi lain, petugas pengambil sampah sangat terbatas, bahkan terkadang sampah menumpuk, dan tidak diambil untuk waktu yang lama sehingga menimbulkan permasalahan.

Menurut dia, sampah yang dihasilkan oleh manusia setiap hari, apabila dikelola secara baik, sesungguhnya sebagian besar dapat dimanfaatkan kembali sebagai barang-barang yang bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.

Ia merujuk apa yang dilakukan pihaknya dengan membangun unit pengolahan sampah di Desa Puspanegara dan Gunung Sari -- di mana sampah dapat dimanfaatkan sebagai bahan pupuk kompos dan biomasa--yang juga dapat dipergunakan biomasa dimaksud oleh industri semen.

"Karena itu, kita bersama-sama mengajak untuk melakukan gerakan bersama dan berupaya untuk mengurangi jumlah sampah yang berserakan, memanfaatkan barang-barang yang dapat di daur ulang demi untuk mencapai kelestarian lingkungan kita sendiri dan sekitar," tuturnya.

Ia menambahkan bahwa aksi gerakan bersih lingkungan itu juga dimaksudkan untuk mengingatkan semua pihak bahwa kebersihan adalah tanggung jawab pribadi, dan bukan orang lain.

Menurut dia, ada rujukan agama mengenai "kebersihan adalah sebagian dari Iman". "Berarti hidup bersih sudah merupakan perintah agama," katanya menegaskan.

Sementara itu, Dani Handayani menambahkan bahwa terkait dengan aksi tersebut, dalam rangka HUT perusahaan itu juga diadakan lomba "desa bersih" di 12 desa binaan yang ada di sekitar pabrik. (*)
(A035/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010