Ambon (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, pemerintah mendukung penuh upaya masyarakat Maluku meningkatkan produksi ikan dan menjadi wilayah lumbung ikan nasional.

"Potensi perikanan di Malukusebanyak 1,64 juta ton per tahun, ini potensi besar untuk kesejahteraan. Saya dukung gerakan Maluku menjadi lumbung ikan nasional," kata Presiden pada acara puncak "Sail Banda" di Pelabuhan Yos Soedarso Ambon, Rabu.

Presiden mengatakan, bentangan laut di wilayah perairan Maluku yang luasnya 600 ribu kilometer persegi menyimpan kekayaan laut luar biasa besar baik berupa sumber daya perikanan maupun pertambangan.

Kekayaan tersebut, menurut Presiden, merupakan modal besar bagi daerah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

"Saya instruksikan untuk memberi bantuan sekaligus membangun sektor kelautan dan perikanan," katanya.

Saat melakukan dialog dengan masyarakat Kepulauan Banda melalui telekonferensi pada Selasa (2/8) malam, Presiden antara lain telah menjanjikan pemberian bantuan untuk pembangunan sarana penyimpanan dingin (cold storage) hasil perikanan di Banda serta sarana pendukung lain berupa stasiun pengisian bahan bakar umum.

Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad sebelumnya mengatakan sampai saat ini potensi hasil perikanan yang besar di wilayah perairan Maluku baru sebagian kecil saja atau sekitar 20 persennya yang dimanfaatkan.

Pemerintah mendorong pemerintah daerah mengoptimalkan pengelolaan sumber daya perikanan di wilayah itu dengan membangun sarana produksi pendukung seperti fasilitas pengolahan hasil perikanan dan tempat penyimpanan hasil perikanan memadai.

Fadel juga mengatakan bahwa pemanfaatan sumber daya perikanan laut itu harus tetap dilakukan dengan memperhatikan kelestarian ekosistem.

Pada acara puncak "Sail Banda" akan diselenggarakan berbagai kegiatan termasuk terbangnya pesawat tempur "Sukhoi" milik TNI-AU yang berasal dari Rusia.

Juga dilakukan operasi bakti" Bhaskara Jaya" yang dilakukan TNI-AL untuk melakukan pengobatan massal dengan dibantu oleh angkatan laut beberapa negara sahabat.
(L.P008*M035/A011/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010