Tokyo (ANTARA News) - Para pemimpin pemerintah Jepang menyuarakan kekhawatiran tentang kekuatan yen pada Kamis dalam sebuah intervensi "verbal" yang bertujuan menghambat kenaikan unit baru-baru ini, yang dapat mengancam pemulihan rapuh.

Dolar, yang mencapai 84,73 yen Rabu malam karena pelaku pasar mencari "safe haven" di tengah berlanjutnya kegelisahan tentang kesehatan ekonomi global, berpindah tangan di 85,66 yen di Tokyo setelah komentar tersebut.

Perdana Menteri Naoto Kan pada Kamis mengatakan, kenaikan yen adalah "cepat" dan setuju dengan tangan kanannya yang Sekretaris Kabinet Yoshito Sengoku memantau situasi tersebut, media Jepang mengatakan.

Greenback bangkit kembali di atas level kunci 85 yen pada berita bahwa pejabat Jepang menunjukkan keprihatinan atas kekuatan unit, yang menimbulkan ancaman bagi sektor ekspor, pendorong rebound ekonomi Jepang yang rapuh.

"Berita itu adalah pesan (pemerintah) yang bisa masuk ke pasar," mendorong pemain untuk menjual yen, Kenichi Nishii, dealer senior di Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, mengatakan kepada Dow Jones Newswires.

Unit safe haven telah memperkuat tingkat perdagangan sebelumnya karena banyak mencari perlindungan dari volatilitas dolar dan euro.

Jika berkelanjutan, mata uang lokal yang kuat akan melihat perusahaan-perusahaan menghadapi pukulan besar lebih lanjut di luar negeri untuk keuntungan ketika dipulangkan.

Pasar sedang memantau erat apakah pemerintah Jepang akan bertindak untuk pertama kalinya sejak 2004 untuk menyuarakan kekuatan yen dengan menteri keuangan Yoshihiko Noda untuk mengadakan konferensi pers Kamis.

Wakil menteri keuangan Jepang untuk urusan internasional Rintaro Wilson, birokrat bertanggung jawab atas masalah mata uang, dengan eksekutif Bank of Japan Hiroshi Nakaso membahas kondisi pasar.

Ini mengikuti seruan awal pekan ini dari Noda, yang mengatakan ia ingin Bank of Japan untuk "bekerja sama" lebih banyak dengan pemerintah untuk mengatasi kenaikan yen, dalam sebuah tanda baru tekanan pada badan dari para pejabat.

Keraguan atas langkah pemulihan di Amerika Serikat telah menekan dolar dalam beberapa pekan terakhir.

Pandangan suram yang diambil oleh Federal Reserve AS pada Selasa, memperingatkan kita, bahwa pemulihan di ekonomi terbesar dunia melambat dan memilih untuk langkah-langkah stimulus lebih lanjut, juga meningkatkan permintaan untuk yen.

Namun, pelaku pasar banyak yang percaya otoritas Jepang tak mungkin melangkah ke pasar di tingkat saat ini.

"Ini akan sulit bagi Jepang untuk mendapatkan manggut dari (modalkeuangan barat) untuk intervensi penjualan besar yen," kata Hideaki Inoue, seorang dealer di Mitsubishi UFJ Trust and Banking dikutip AFP.

"Jepang juga perlu melihat praktek apa yang diajarkan, setelah mendesak China untuk membiarkan mata uangnya mengambang bebas."

(A026/A023/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010