Surabaya (ANTARA News) - Rombongan Konsulat Jenderal Amerika Serikat (AS) Surabaya mengajak sekitar 67 murid SD Juara, berbuka puasa bersama sekaligus ikut merasakan kebahagiaan dan berbagi kasih Ramadhan 1431 Hijriah.

"Kami senang sekali bisa berada di sini dan berpartisipasi dalam kegiatan Pondok Ramadhan SD Juara di Medokan Semampir Surabaya," kata Konsul Jenderal AS, Kristen F. Bauer, di SD Juara Surabaya, Rabu.

Perempuan yang baru menjabat sebagai Konsul Jenderal AS pada tanggal 15 Juli lalu menjelaskan, kegiatan berbuka puasa dengan para sahabat, teman, keluarga merupakan agenda tahunannya. Upaya ini wujud kepeduliannya terhadap sekitar.

"Kami juga berterima kasih kepada Rumah Zakat karena program ini telah membuka kesempatan berharga bagi anak-anak untuk memperoleh pendidikan," ujarnya.

Ia menyatakan kebanggaannya terhadap SD Juara, karena sesuai dengan namanya, para murid di sekolah dekat Jembatan MER II C Surabaya tersebut memiliki segudang prestasi.

"Bahkan, kerap menjuarai berbagai kompetisi di sejumlah bidang. Untuk itu, kami sangat tertarik berinteraksi langsung dengan puluhan murid dan 11 guru di sini," katanya.

Ia menyebutkan, kedatangannya di sekolah tanpa biaya tersebut didampingi oleh Suaminya, Tung Huynh.

"Kegiatan ini juga diikuti oleh `Regional Security Officer` Rodney Collins dan istri, Liliani Collins, `Electrical Engineer` Martin Bushue," katanya.

Ia mengaku, kegiatan serupa telah dilakukannya pada tanggal 19 Agustus 2010 di Nurul Hayat Perum IKIP Gunung Anyar dengan 42 anak. Lalu, pada tanggal 23 Agustus lalu di kediamannya bersama tokoh masyarakat dan Duta Besar AS yang ditunjuk.

"Ke depan, pada tanggal 1 September 2010 kami juga mengadakan agenda serupa tetapi saat itu mengajak kalangan muda," katanya.

Sementara itu, Manajer Rumah Zakat Indonesia Cabang Surabaya, Ponco Sri Ari, menambahkan, sekolah yang dinaungi oleh Rumah Zakat Indonesia ini dikhususkan bagi anak-anak yang berasal dari keluarga miskin.

Pihaknya memastikan anak - anak asuhnya mendapat kesempatan pendidikan berkualitas walaupun para siswa dibebaskan dari biaya pendidikan.

"Murid di sini tidak tinggal di sekolah tetapi tetap satu rumah bersama keluarganya. Sekolah semacam ini juga menyebar di seluruh penjuru nusantara. Keseluruhan berjumlah 11 sekolah di antaranya di Jakarta, Surabaya, Semarang, Cimahi, Bandung, Medan, Palembang, dan Pekanbaru," katanya.(*)
(ANT-071/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010