Jakarta (ANTARA) - Fesyen berkelanjutan kian berkibar, yang terbaru adalah jenama fesyel lokal Calla The Label yang memperkenalkan lini koleksi “Happiness”, hasil kolaborasi dengan merek serat alami untuk tekstil, Tencel.

Koleksi perdana ini menampilkan karakteristik dari Calla The Label yang tercermin dalam motif-motif ceria, penuh warna, dan dipadukan dengan gaya yang quirky.

Bersama serat Tencel, Calla The Label menawarkan koleksi atasan, dress, luaran, dan bawahan (pants) yang tidak hanya unik, tetapi juga nyaman, adem, dan diproduksi menggunakan material ramah lingkungan. Koleksi terbaru ini cocok dengan iklim Indonesia yang tropis dan dapat digunakan untuk menemani rutinitas sehari-hari.

Hadir dalam dua jenis motif, Dance and Cat, dan empat pilihan warna yakni merah, hitam, biru dan peach, Calla The Label berkomitmen untuk terus berkontribusi menciptakan ekosistem mode yang hijau dan ramah lingkungan melalui kolaborasi dengan mitra strategis seperti serat Tencel.

Founder Calla The Label Yeri Afriyani juga mengatakan, sejak menginisiasikan bisnis ini pada 2017 silam, konsep ramah lingkungan menjadi salah satu elemen utama dalam merancang dan memproduksi koleksi.

“Kami yakin kolaborasi serat Tencel ini dapat menggaungkan inspirasi yang lebih bermakna tentang sustainability, tidak hanya kepada pelanggan kami, tapi juga masyarakat luas,” jelas Yeri dalam siaran resmi, Kamis.

Mariam Tania, Marketing and Branding Manager for Lenzing Group, SEA and Oceania mengungkapkan bahwa fesyen berkelanjutan bukanlah hal yang baru lagi di Indonesia dan telah menjadi pilihan masyarakat modern.
 
"Happiness" dari Calla The Label (ANTARA/HO)


“Kami pun sangat senang dan antusias bekerja sama dengan Calla The Label. Harapannya, kolaborasi ini dapat menginspirasi merek fashion lokal di Indonesia untuk menerapkan nilai-nilai sustainability dalam identitas merek dan produknya.”

Serat alami untuk tekstil Tencel adalah serat ramah lingkungan yang diproduksi secara berkelanjutan oleh perusahaan multinasional, Lenzing Group. Serat yang menjadi bahan utama pembuatan benang dan kain, terbuat dari pulp kayu yang berasal dari hutan industri yang dikelola secara berkelanjutan dan bersertifikasi.

Proses pembuatan serat alami ini memiliki konsep closed-loop production. Proses ini mengubah pulp menjadi serat selulosa, dengan optimalisasi sumber daya dan mengolah kembali sisa pembuangan menjadi energi untuk berproduksi kembali.

Karena terbuat dari bahan dasar yang alami, produk pakaian yang mengandung serat ini mampu terurai kembali ke alam, sehingga aman terhadap lingkungan dan mengurangi pencemaran.

Serat ini juga memiliki sirkulasi udara dan manajemen kelembaban yang sangat baik, sehingga membuat kaki tetap kering dan mencegah timbulnya bakteri akibat keringat. Material yang terbuat dari serat ini memiliki tekstur yang lembut, fleksibel, dan tahan lama.

Baca juga: Produsen serat luncurkan platform e-commerce

Baca juga: Tampil kasual nyaman dengan kemeja putih berbahan serat Tencel

Baca juga: Hijup - Tencel kolaborasi ciptakan koleksi busana ramah lingkungan

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021