Jakarta (ANTARA News) - Produsen sepeda motor PT Astra Honda Motor mengangkut 1.000 sepeda motor pemudik dari Jakarta dan Surabaya dengan tujuan Semarang dan Yogyakarta.

"Ini merupakan bagian dari upaya kami mengurangi kecelakaan sepeda motor pada saat mudik, sehingga konsep Mudik Bareng Honda diubah," kata Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (AHM) Julius Aslan, di Sunter, Jakarta, Minggu, usai melepas 20 truk yang mengangkut sepeda motor pemudik.

Pada acara yang dihadiri Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroyo Ali Muso itu, ia menjelaskan berbeda dengan sebelumnya, pada program Mudik Bareng Honda (MBH) ke-5 ini AHM tidak menyelenggarakan konvoi sepeda motor untuk mudik.

"Semua sepeda motor peserta MBH diangkut dengan truk lebih awal (5/7) dan peserta mudik diangkut dengan bus pada Selasa (7/5) pagi ," kata Julius.

Dengan demikian, lanjut dia, begitu pemudik sampai di titik pengambilan sepeda motor, mereka bisa langsung menggunakan kendaraan milik mereka ke kota masing-masing.

Ditambahkan Kepala Divisi Honda Customer Care Center (HC3) Istiyani Susriyati, pihaknya menempatkan dua titik pengambilan sepeda motor pemudik yaitu MBH bisa mengambil kendaraan mereka di Balai kota Semarang dan Yogyakarta Expo.

"Kami telah melakukan pengamanan agar hanya pemilik yang bisa mengambil sepeda motor itu," katanya menepis kekhawatiran pemudik, sepeda motor mereka hilang atau dicuri.

Istiyani menjelaskan sejak pendaftaran pihaknya meminta dokumen surat kendaraan dan meng-"copy"-nya, kemudian peserta diberi nomor registrasi yang ditempel pada sepeda motor, bahkan pemilik dan sepeda motornya difoto bersama.

"Kami juga mengasuransikan pemudik dan sepeda motor mereka selama diperjalanan," ujar Istiyani.

Ia mengatakan setiap peserta MBH mendapat dua tiket menumpang bus, sehingga total pemudik yang diangkut dengan 63 bus mencapai sekitar 2.000 orang.

"Jadi tahun ini MBH tidak ada konvoi lagi," ujarnya.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Ali Muso mengatakan pemudik dengan sepeda motor harus diatur, seiring dengan meningkatkan penjualan. Ia mengharapkan perusahaan memfasilitasi karyawan mereka yang ingin mudik dengan sepeda motor.

"Kecelakaan sepeda motor selama ini tetap paling tinggi," katanya. Oleh karena itu, ia menyambut positif kegiatan mudik bareng yang dilakukan produsen sepeda motor, tanpa konvoi, dengan harapan bisa menekan angka kecelakaan. (ANT-258*R016/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010