Kupang (ANTARA News) - Wakapolri Komisaris Jenderal Yusuf Manggabarani membuka gelar tinju profesional WBO Asia Pacific di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu malam, pukul 23.45 WITA disiarkan langsung TVRI.

Wakapolri didampingi Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya menekan tobol sirene, tanda dimulainya pertandingan yang digelar oleh Promotor tinju internasional Dami Wera bersama supervisor tinju WBO Mr Antonio Oenay dan Co-Supervisor WBO M Situmorang di Gelangang Olahraga Oepoi (GOR) Kupang.

Gelar tinju profesional untuk memperebutkan sabuk kelas terbang yunior, bantam yunior dan kelas terbang mini WBO interkontinental tingkat Asia Pacific.

Promotor tinju WBO asal NTT Damianus Werang secara terpisah mengatakan gelar tinju profesional itu akan saling berhadapan dalam partai utama antara petinju Tommy Seran asal Indonesia di kelas terbang yunior WBO melawan penantang Jason Rotani asal Philipina.

Ia menambahkan petinju asal Philipina itu berada di peringkat kelima kelas terbang yunior WBO akan berusaha merebut sabuk dalam kelas tersebut melawan Tommy Seran (48,9 kg) yang saat ini berada pada peringkat delapan tingkat Asia Pacific.

Werang mengatakan apabila dalam pertandingan nanti, petinju Indonesia asal Kabupaten Belu, NTT ini menang, maka langsung menduduki peringkat 10 sehingga berpeluang melawan pemegang sabuk asli WBO asal Poetrorico.

Hal serupa juga akan dilakukan dalam pertarungan perebutan sabuk kelas bantam yunior (52,2 kg) antara pemegang sabuk Izaac Yunior asal Indonesia ditantang petinju Elmer Francisco (peringkat WBO Philipina).

Berikut di kelas terbang mini (47,6 kg) petinju Herry Amol asal Indonesia akan melawan Mating Kilakil asal Philipina (Peringkat WBO Philipina) sebagai pemegang sabuk dalam kelas tersebut.

"Jadi dalam pertarungan ini Herry Amol akan berusaha merebut sabuk di kelas terbang mini dari petinju Kilakil asal Philipina, sedangkan dua petinju lain asal Indonesia yaitu Tommy Seran dan Izaac Yunior akan berusaha mempertahankan sabuk kelas terbang dan bantam yunior," katanya. (*)


(ANT-084/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010