Negara (ANTARA News) - Gusti Putu Putra Prabawa (15) seorang pelajar asal Dusun Tibusambi, Desa Yahembang, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Bali, kembali menjadi korban kecelakaan maut akibat tergilas truk.

Pelajar sebuah SMP di Jembrana itu tewas di tempat kejadian, setelah tergilas truk bernomor polisi P-8235-UE yang dikemudikan Totok (37), Kamis.

Kejadian tragis itu berawal saat Prabawa melaju menggunakan sepeda motornya di jalur utama Gilimanuk-Denpasar dengan kecepatan cukup tinggi dari arah timur ke barat.

Memasuki Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, dia berusaha mendahului sepeda motor yang melaju di depannya.

Namun, kedua sepeda motor itu bersenggolan dan Prabawa tidak mampu mengendalikan kemudi, sehingga terjatuh di tengah badan jalan yang arus lalu lintasnya cukup padat.

Saat itulah dari arah berlawanan meluncur truk yang dikemudikan oleh Totok dan langsung menggilasnya.

Akibat kecelakaan itu, tulang dada kanan Prabawa patah serta kepalanya hancur. Saat dilakukan pertolongan, kondisi Prabawa sudah tewas.

Sementara Putri Sion Septiani (15) yang dibonceng Prabawa, juga mengalami luka cukup parah.

Remaja putri itu saat dilakukan pertolongan dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan luka robek pada kaki kanan, lecet di leher serta dahi benjol.

Sudah berkali-kali pelajar menjadi korban kerawanan kecelakaan lalu lintas di jalan raya wilayah Kabupaten Jembrana yang menjadi akses utama Denpasar-Gilimanuk tersebut.

Pihak Polres Jembrana sudah sering menyampaikan peringatan kepada pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor, agar lebih berhati-hati dan waspada saat meluncur di jalan raya.

Hal itu bukan saja karena jalan utama tersebut arus lalu lintasnya tergolong padat karena merupakan bagian akses utama Jawa-Bali, tetapi sebagian ruas jalan kondisinya rawan kecelakaan.

Badan jalan pada jalur Gilimanuk-Denpasar tersebut banyak yang berkelok-kelok dan naik-turun dengan jurang atau tebing di sisi kanan-kiri.

Kondisi jalur utama itu semakin rawan pada ruas yang memasuki kawasan Kabupaten Tabanan, yang banyak melintasi tikungan dan tanjakan curam, selain pada malam hari kondisinya gelap tanpa penerangan dan melintasi kawasan kebun atau persawahan yang jarang ada pemukimannya.

Direktur Lalu Lintas Polda Bali Komisaris Besar Polisi Bambang S, mengakui ruas jalan Tabanan-Jembrana sebagai jalur paling rawan kecelakaan lalu lintas di jalur utama wilayah Bali.(*)

(ANT-166/C/T007/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010