jelang akhir Semester I-2021 terjadi kenaikan muatan barang di kapal penumpang, baik itu Container, General Cargo, Kendaraan dan layanan Redpack
Jakarta (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) mencatatkan adanya tren positif pada kinerja muatan barang di kapal penumpang.

Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT PELNI Yahya Kuncoro meyakini bahwa layanan parsel yang menawarkan kelebihan end to end logistik ini kelak akan menjadi pilihan fleksibel bagi pengiriman melalui moda laut.

“Muatan Redpack terus mengalami peningkatan dalam dua tahun terakhir. Pada Semester 1 tahun 2019 muatan Redpack hanya mencapai 74.569 kg,” kata Yahya Kuncoro dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.

Menurut dia hingga 17 Juni 2021, layanan parsel Redpack menunjukkan peningkatan sebesar 85 persen atau naik dari 171.424 kg di tahun 2020 menjadi 317.698 kg di tahun 2021 pada periode yang sama.

Ia mengatakan, Pelni mencatatkan kenaikan juga terjadi pada seluruh muatan barang di kapal penumpang. Pelni telah mengangkut muatan kontainer di kapal penumpang sebesar 5.009 TEUs, yaitu naik 894 TEUs atau naik 21.7 persen dibanding tahun 2020 pada periode yang sama.

Baca juga: Tingkatkan muatan balik, Pelni ajak pemda genjot komoditas unggulan
 

“Alhamdulillah, jelang akhir Semester I-2021 terjadi kenaikan muatan barang di kapal penumpang, baik itu Container, General Cargo, Kendaraan dan layanan Redpack. Kami selalu memastikan bahwa pendistribusian logistik dapat terkirim dengan aman, efektif dan pengiriman tepat waktu sesuai dengan jadwal kapal,” tuturnya.

Selain adanya kenaikan muatan kontainer di kapal barang dan kapal penumpang, kenaikan juga terjadi pada General Cargo yaitu naik 3.056 Ton/m3 atau naik sebesar 25 persen.

“Peningkatan juga terjadi pada muatan kendaraan yaitu kenaikan sebanyak 1.571 kendaraan atau naik sebesar 40 persen,” ungkap Yahya.

PT PELNI sebagai perusahaan pelayaran dan logistik maritim selalu berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat, terutama saat ini Perusahaan sedang berfokus pada bidang logistik. Masyarakat dapat memanfaatkan 9 kapal tol laut dan 26 kapal penumpang untuk pengiriman dan pendistribusian barang yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara.


Baca juga: Pelni catat muatan tol laut Natal dan Tahun Baru naik 13 persen
 

“Kami mengajak masyarakat terutama pelaku UMKM untuk terus memanfaatkan pengiriman menggunakan kapal PELNI. Ada banyak layanan yang bisa dipilih, yaitu General Cargo, Redpack, Dry and Reefer Container. Selain itu, masyarakat juga bisa mengirim kendaraan melalui kapal penumpang 3 in 1 yaitu KM Dobonsolo, KM Ciremai dan KM Egon,” tuturnya.

Yahya menambahkan, pada kapal penumpang juga terdapat layanan kelebihan bagasi (over bagasi), yaitu setiap barang bawaan penumpang yang melebihi ketentuan bagasi bebas.

Layanan over bagasi yang diijinkan dengan volume setara 0,1 m3 atau ukuran 70 cm x 40 cm x 35 cm dan berat maksimum 40kg. Jika melebihi ukuran dan berat tersebut serta tidak memenuhi persyaratan sebagai barang bawaan penumpang maka akan dialihkan menggunakan Redpack.

“Kami juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan porter mengenai over bagasi serta tata cara pembayarannya melalui mesin EDC pada empat cabang sebagai pilot project, yaitu Tanjung Priok, Surabaya, Makassar dan Baubau,” tambahnya.

Hadirnya aplikasi MyCargoo yaitu platform digital untuk muatan logistik sebagai inovasi PELNI juga akan mempermudah shipper untuk melihat secara detail slot cargo yang tersedia secara realtime dan tracking muatan.

“Tentunya ini akan memudahkan proses booking dan reservasi muatan selain melalui website dan loket Kantor Cabang PT PELNI,” katanya.


Baca juga: Lima tahun operasikan tol laut, Pelni distribusikan 22 ribu TEUs

Baca juga: Muatan kapal tol laut Pelni meningkat 300 persen Semester I 2020


Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021