Mamuju (ANTARA News) - Penambang Mangan di desa Talando, Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, meminta upah pekerja dinaikkan oleh pihak perusahaan yang telah melakukan tahap eksplorasi Mangan di wilayah itu.

Arnold, warga desa Talando, di Mamuju, Minggu, mengatakan, pihak perusahaan PT Mandiri Alam Manakarra (MAM) telah mempekerjakan masyarakat setempat dengan cara bergilir dengan upah Rp115.000/hari.

"Penambang Mangan yang dilibatkan digilir setiap pekan ini sebagai bentuk pemerataan pemberdayaan masyarakat yang ada di kawasan pertambangan," ungkapnya.

Ia mengemukakan, dampak positif atas aktivitas pertambangan Mangan itu jelas ada, karena masyarakat telah dilibatkan dalam pekerjaan itu yang muaranya dapat meningkatkan ekonomi rakyat, hanya saja, masyarakat meminta kepada PT MAM agar upah dinaikkan untuk memakmurkan rakyat setempat.

"Minimal, upah pekerja tambang ini dinaikkan menjadi Rp150.000/hari dari upah yang ada saat ini," pintanya.

Dia mengatakan, digarapnya pertambangan Mangan ini memang menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat, karena masyarakat yang dipekerjakan hanya dari desa yang ada di kawasan pertambangan itu, sedangkan masyarakat dari desa tetangga tidak mendapat kesempatan sama untuk ikut mengelola Mangan.

Ia mengatakan, pihak perusahaan telah berjanji akan membangun jalan tambang untuk dilintasi mobil pengangkut Mangan agar tidak mengganggu jalan negara yang menghubungkan wilayah Kecamatan Kalumpang.

Bukan hanya itu, kata Arnold, pihak perusahaan juga akan membangun jalan masyarakat, termasuk lorong-lorong serta akan membangun rumah ibadah seperti gereja maupun mesjid di wilayah itu.

"Bahkan pihak perusahaan telah berjanji kepada masyarakat Talando jika Mangan ini telah memberikan hasil positif, maka selanjutnya akan membangun turbin untuk mendapatkan energi listrik untuk dipasok ke rumah-rumah penduduk yang hingga kini masyarakat setempat hanya mengandalkan mesin genset," ucapnya.  (ACO/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010