Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) diajak oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk membuat aplikasi bagi masyarakat sebagai acuan untuk membantu warga berwisata khususnya di Kawasan Strategi Pariwisata Nasional (KSPN) dengan lebih mudah dan bisa memanfaatkan fasilitas secara maksimal.

Ajakan kolaborasi itu disampaikan oleh Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani agar dapat meningkatkan jumlah wisatawan lokal yang berwisata menggunakan angkutan umum.

“Kita bisa ciptakan aplikasi bersama ya. Itu dia nantinya bisa mencakup mulai dari destinasi wisata, pilihan transportasi, hingga cakupan destinasi wisatanya,” kata Ahmad Yani dalam webinar bertajuk “Strategi Meningkatkan Angkutan KSPN dan Angkutan Pariwisata dalam Mendukung KSPN”, Kamis.

Baca juga: Sumatera Selatan perkenalkan aplikasi wisata "Giwang"

Kolaborasi itu diajukannya agar bisa membantu masyarakat merencanakan perjalanan wisata dengan menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh Kementerian Perhubungan berupa angkutan umum KSPN.

Ia mencontohkan dengan adanya aplikasi seseorang yang merencanakan perjalanan ke Borobudur bisa menghitung biaya angkutan umum, akomodasi, hingga melihat usaha yang dikembangkan oleh pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat.

Di aplikasi itu pun bisa dijelaskan jenis trayek angkutan umum yang tersedia di kawasan destinasi wisata itu.

Misalnya dengan contoh Borobudur, maka bisa diperlihatkan ada 13 trayek yang beroperasi dan memiliki pemberhentian di lokasi wisata lainnya di sekitar Borobudur.

“Mari kita berkolaborasi menciptakan satu sistem bagi masyarakat untuk mempermudah masyarakat untuk mengakses destinasi wisata. Ini juga bagian mempermudah akses dan meningkatkan layanan menuju destinasi wisata. Saya siap mengembangkan angkutan pariwisata untuk mendukung sektor pariwisata,” kata Ahmad Yani.

Baca juga: Menteri Johnny ajak UMKM dan pelaku wisata gunakan aplikasi JPHub

Permintaan adanya aplikasi digital dan promosi digital untuk destinasi wisata hingga layanan angkutan KSPN pun diharapkan oleh generasi muda yang diwakili oleh Digital Marketer bernama Marcella Eteng.

Sebagai praktisi di bidang marketing digital, Marchella merasa masih kurang informasi mengenai akses kendaraan umum yang disediakan oleh pemerintah di destinasi- destinasi wisata yang ada di Indonesia.

Padahal keberadaan kendaraan pariwisata khususnya di KSPN sudah disiapkan sejak 2020.

“Akan sangat bagus jika informasi seperti ini masuk ke dunia digital. Informasi tentang angkutan umum di destinasi wisata itu perlu sehingga masyarakat bisa tahu bahwa berwisata itu sekarang mudah dan tidak susah,” kata Marcella.

Ia pun memberikan contoh lain cara menyebarkan informasi terkait angkutan jalan dan destinasi wisata di KSPN bisa dengan memanfaatkan media sosial.

Akan tetapi konten tersebut harus sering dipromosikan, tidak hanya menjadi unggahan yang dilihat satu kali saja agar bisa menjadi informasi baik bagi banyak orang dan tidak sekadar lewat di lini media sosial.

“Gunakan juga influencer marketing atau brand ambassador untuk memberikan informasi ini kepada masyarakat bahwa ada loh angkutan umum di kawasan pariwisata Indonesia, dengan cara ini destinasi dan fasilitas wisata dalam negeri kita bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas,” kata Marcella.


Baca juga: Menkominfo: Teknologi digital dorong kemajuan industri wisata dan UMKM

Baca juga: Pemprov Bali libatkan Satgas Desa Adat pantau objek wisata

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021