Saya sampaikan pada Juni 2021 terjadi deflasi 0,16 persen ini merupakan deflasi pertama kali sejak Januari 2021
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,16 persen pada Juni 2021 karena beberapa harga komoditas secara umum menunjukkan adanya penurunan.

“Saya sampaikan pada Juni 2021 terjadi deflasi 0,16 persen ini merupakan deflasi pertama kali sejak Januari 2021,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Dengan terjadinya deflasi, maka inflasi tahun kalender Juni 2021 terhadap Desember 2020 mencapai 0,74 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) Juni 2021 terhadap Juni 2020 sebesar 1,33 persen.

Dari 90 kota IHK, sebanyak 56 kota menyumbang deflasi dan hanya sebanyak 34 kota yang mengalami inflasi pada Juni 2021.

Deflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 0,89 persen dan deflasi terendah terjadi di Palembang 0,01 persen.

Margo menjelaskan deflasi di Kupang terjadi karena adanya penurunan harga kangkung dengan andil 0,2 persen, penurunan tarif angkutan udara dengan 0,14 persen dan penurunan harga tomat dengan andil 0,13 persen.

Sementara inflasi tertinggi terjadi di Singkawang sebesar 1,36 persen sedangkan inflasi terendah terjadi di Pekanbaru dan Tanjung Selor sebesar 0,01 persen.

Inflasi di Singkawang yang sebesar 1,36 persen disebabkan adanya kenaikan harga daging babi dengan andil 0,51 persen, kenaikan harga komoditas tahu mentah dengan andil 0,19 persen dan kenaikan harga daging ayam ras dengan andil 0,18 persen.

Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani naik 0,19 persen pada Juni 2021

Baca juga: Menteri PPN lantik Margo Yuwono jadi Kepala BPS

Baca juga: Neraca perdagangan Mei surplus 2,26 miliar dolar, tertinggi pada 2021

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021