Makassar (ANTARA News) - Tiga jamaah Haji yang tergabung dalam kloter 5 Debarkasi Sultan Hasanuddin Makassar, harus menjalani perawatan di Poliklinik Mustasyifa sesaat setelah pesawat tiba di kota ibokota Sulawesi Selatan itu.

Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Makassar, dr Irwan, di Makassar, Rabu, mengatakan, ketiga Haji tersebut harus segera mendapatkan perawatan karena kondisi tubuh yang sangat lemah.

"Penyakit yang diderita oleh ketiga Haji tersebut bermacam-macam, yaitu patah tulang paru-paru, dan juga kelelahan," ucapnya.

Patah tulang yang diderita oleh salah seorang Haji ini sudah terjadi saat Haji tersebut masih berada di Tanah Suci dan sudah sempat menjalani operasi di rumah sakit setempat.

Hanya saja, kata dia, kondisi tubuhnya masih sangat lemah dan belum setelah menjalani operasi, sehingga masih harus mendapat perawatan di asrama Haji Sudiang sebelum melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Soppeng.

"Sedangkan dua orang Haji lainnya memang sudah mengidap penyakit tersebut sebelum berangkat ke tanah suci," tuturnya.

Ia menambahkan, dalam riwayat hidup kedua Haji tersebut memang sudah diketahui bahwa kondisi kesehatan keduanya masuk dalam kategori beresiko tinggi (risti), dan harus mendapatkan perhatian khusus.

Saat pemeriksaan kesehatan tahap akhir sebelum berangkat ke Tanah Suci, sebagian besar kondisi kesehatan Jamaah Haji asal Kabupaten Soppeng memang masuk dalam kategori risti.

Menurunnya kondisi kesehatan memang sering kali terjadi saat kembali dari Tanah Suci, yang bisa diakibatkan oleh faktor cuaca dan sebagainya.

"Dari beberapa informasi tim kesehatan, Jamaah Haji memang banyak yang mengalami batuk saat berada di Mina, karena kondisi cuaca yang sangat panas dan banyak debu," imbuhnya.

Meskipun masih mendapatkan perawatan, namun ketiga Haji tersebut tetap bisa melanjutkan perjalanan ke kabupaten Soppeng pada sore hari.

(ANT-103/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010