Rustenburg (ANTARA News) - Jepang tidak akan mengharapkan hasil seri pada laga Gup E Piala Dunia Kamis ketika berhadapan dengan Denmark, walau pun satu poin sudah cukup bagi mereka untuk lolos ke putaran kedua, kata kapten Makoto Hasebe, Rabu.

Jepang, tampil dengan pertahanan kuat, butuh hasil seri untuk maju ke putaran kedua setelah Belanda dan harus memiliki beda gol besar.

Namun pemain tengah Hasebe mengatakan kepada wartawan bahwa hasil seri tidak ada dalam pikiran mereka.

"Pertandingan ini amat penting bagi kami. Saya merasa kami harus mempertaruhkan hidup kami untuk pertandingan ini. Kami tidak mengincar hasil imbang, tetapi harus menang," katanya.

Pelatih Takeshi Okada mengatakan, pertandingan melawan Denmark, yang juga harus menang agar lolos, merupakan laga yang mempertaruhkan kehormatan, bukan saja bagi tim mereka tetapi juga bagi sepak bola Jepang secara keseluruhan.

Ia mengatakan, setelah mengalahkan Kamerun 1-0 dan kalah atas Belanda dengan angka sama, untuk mendapatkan kemenangan timnya harus menyerang untuk mendapatkan angka.

"Dalam dua hari terakhir, kami agak santai dan membangun kekuatan untuk pertandingan mendatang. Pada pertemuan dengan anggota tim saya hari ini, saya katakan agar mereka tidak berpikir tentang hasil seri. Kita harus mencetak gol agar menang dan melaju ke putaran berikutnya," kata pelatih itu.

Kedua orang dari tim Jepang itu mengatakan, pada pertandingan mendatang dibutuhkan kesatuan tim yang kuat serta rasa pecaya diri tinggi.

"Kami tidak berada dalam kondisi terbaik kami ketika melakukan persiakan Mei tetapi kami mampu melewatinya kendati melalui rangkaian percobaan dan keselahan," kata Hasebe.

"Sekarang tim ini sudah amat bersatu dan benar-benar dalam kondisi kuat," diakuinya.

"Ini merupakan proses alamiah dan semua pemain, kendati mereka yang tidak terpilih masuk tim, saling dukung dan mawas diri satu sama lain," katanya.

Ketika ditanya tentang potensi Denmark yang bermain cepat dan selalu melakukan ancaman, Okada mengatakan timnya akan bermain cepat juga dan akan memblok bola lawan dan bereaksi keras.

"Kami akan melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan dan akhirnya...Tuhan yang akan menentukan," katanya.

"Saya hanya berpikir untuk menang. Saya tidak pernah berpikir kami akan kalah. Tetapi bila akhirnya kami mendapat kritikan, kami pun akan menerimanya," katanya.
(A008/A016)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010