Jakarta (ANTARA News) - Cascadiant Inc., penyedia solusi energi alternatif generasi terkini, meluncurkan solusi energi alternatif ramah lingkungan yaitu sel bahan bakar Electragen dikembangkan oleh Ida Tech berbasis di Bend Oregon, Amerika Serikat (AS).

Direktur Utama dan CEO Cascadiant Inc, Marshall Towe, dalam keterangan persnya di Jakarta, Sabtu, mengatakan bahwa solusi energi ini digunakan untuk aplikasi tenaga cadangan jaringan telekomunikasi, yang diandalkan daripada generator disel maupun teknologi baterai lama.

Sistem tenaga cadangan sel bahan bakar membantu operator telekomunikasi untuk membuat jaringan mereka ramah lingkungan dengan mengurangi emisi karbon dan suara gaduh.

Selain itu juga membuat jaringan mereka lebih ekonomis dengan meningkatkan efisiensi elektrikalnya karena tidak memerlukan penyejuk ruangan (AC) dan sedikit upaya pemeliharaan serta mengurangi konsumsi energi, tuturnya.

Marshall Towe menjelaskan Cascadiant mempuyai keinginan untuk turut membantu pembangunan Indonesia terutama dalam perkembangan sektor industri telekomunikasi dengan menyediakan solusi tenaga.

Solusi tenaga ini berlandasan sel bahan bakar H2 Hydrogen yang saat ini dikembangkan di titik-titik jaringan salah satu penyedia layanan telekomunikasi internasional terdepan di Sumatera termasuk Medan dan Lampung dan Jawa termasuk Bogor, Tangerang dan Bekasi, ucapnya.

Berlakunya peraturan reduksi emisi gas rumah kaca di seluruh dunia, mulai dari Clean Air Act 1990 di Amerika Serikat dan Protokol Kyoto, memicu kecenderungan beralihnya konsumsi dunia pada sumber energi ramah lingkungan dan terbarukan.

Indonesia sendiri juga berjanji mengurangi emisi karbon menjadi 26 persen dari 41 persen pada 2020, seperti yang dinyatakan Presiden Yudhoyono pada Konferensi Tingkat Tinggi Pemimpin negera-negara yang tergabung dalam G-20 di Pittsburgh (USA) tanggal 25 September 2009.

Sektor telekomunikasi merupakan salah satu penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar dan meningkatnya industri ini di Indonesia membutuhkan solusi yang berpikiran maju dan ramah lingkungan, kata Marshall Towe.

Ia mengatakan apabila semua unit sel bahan bakar H2 hidrogen dijalankan, Indonesia bisa dinyatakan sebagai pemakai teknologi sel bahan bakar terbesar di Asia Tenggara.

Upaya ini bisa mendukung komitmen negara ini sekaligus memposisikan Cascadiant sebagai penyedia solusi energi alternatif generasi terkini ramah lingkungan terdepan diseluruh wilayah ini, tegasnya.

Cascadiant merupakan usaha integrator solusi berbasis di Singapura yang diresmikan pada tahun 2010 dan beroperasi di seluruh Asia Tenggara.
(T.H-CS/A011/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010