Jakarta (ANTARA) - Indeks FTSE 100 di bursa saham London jatuh pada Rabu karena pound yang lebih kuat membebani peritel yang berorientasi ekspor, sementara inflasi melonjak melewati target bank sentral untuk bulan kedua berturut-turut karena Inggris akan melonggarkan penguncian akhir bulan ini.

Indeks saham unggulan FTSE 100 turun 0,5 persen dengan saham perjalanan turun hampir 1,2 persen, sementara peritel Unilever, GlaxoSmithKline dan Diageo termasuk di antara yang turun paling besar.

Indeks saham kapitalisasi menengah FTSE 250 yang fokus di dalam negeri turun 0,4 persen.

Inflasi Inggris naik lebih jauh di atas target Bank of England (bank sentral Inggris) pada Juni sebesar 2,5 persen, naik dari 2,1 persen pada Mei, dipimpin oleh harga yang lebih tinggi untuk makanan, bahan bakar, mobil bekas, pakaian dan alas kaki, data resmi menunjukkan.

Di antara saham, AstraZeneca kehilangan 0,9 persen dan merupakan yang paling tertekan di FTSE 100 setelah regulator persaingan Inggris menyelesaikan pembelian Alexion yang berbasis di AS senilai 39 miliar dolar AS.

Barratt Developments beringsut 0,3 persen lebih tinggi setelah memperkirakan laba 2021 sedikit di atas ekspektasi pasar atas permintaan yang lebih tinggi dan karena pelanggan mendapat manfaat dari tax holiday.
 

Penerjemah: Biqwanto Situmorang
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021