Banda Aceh (ANTARA News) - Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) HM Anis Matta, mengatakan semua pihak harus melupakan konflik masa lalu guna membangun Indonesia yang kokoh dan bersatu.

"Mari menjadikan nasionalisme bangsa ini melalui klaim bersama yakni untuk Indonesia. Itu juga yang diklaim PKS sebagai partai yang terbuka kepada publik supaya melupakan semua konflik yang selama ini benar-benar tidak produktif, bekerja untuk Indonesia," katanya di Banda Aceh, Kamis malam.

Hal itu disampaikan HM Anis Matta dalam pidato politiknya di hadapan kader partai pada pembukaan Muswil ke-2 PKS Aceh.

Menurut dia, konflik membedakan partai Islam dan nasionalis itu benar-benar telah membuat bangsa ini tidak produktif. Harus bersama-sama memikirkan dalam membangun bangsa yang besar ini.

Dikatakannya, setelah 12 tahun era reformasi bergulir, bangsa Indonesia masih banyak membuang energi untuk sebuah konflik yang tidak berguna.

"Karenanya, kita terus mendorong pemerintah untuk melakukan perdamaian dimana-mana dalam upaya menyelesaikan konflik yang tidak berguna itu," ujar dia.

Dan setelah 12 tahun era reformasi, tambahnya, lahirlah otonomi daerah (otda), termasuk otonomi khusus (otsus) bagi Provinsi Aceh dan Papua.

"Otda dan otsus itu adalah ongkos yang harus dibayar mahal oleh Pemerintah Pusat untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini," katanya menegaskan.

Anis Matta yang juga Wakil Ketua DPR RI itu menilai bahwa Otsus dan otda telah memberi ruang untuk membuktikan kepada daerah agar bisa membangun dirinya sendiri.

"Dampak dari otda dan otsus tersebut kita harapkan negara punya pemimpin negara dari daerah. Saya yakin ke depan pasti ada sumber kepemimpinan nasional dari pemimpinan daerah," katanya menjelaskan.(*)

(T.A042/ R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010