Gunung Kidul (ANTARA News) - Tiga remaja yang terseret ombak di Pantai Baron, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berhasil dievakuasi oleh tim SAR, namun seorang diantaranya ditemukan sudah tewas.

Abdul Mukhlis (15) ditemukan sudah meninggal dunia, sedangkan dua rekannya, Rezi Pratama (16) dan Hasan (15), selamat setelah teman-teman ketiganya segera meminta pertolongan tim SAR.

Mereka adalah santri Islamic Centre Bin Baz [ICBB] pondok pesantren di bawah Yayasan Majelis At-Turots Al-Islamy Yogyakarta di Piyungan, Bantul, kata anggota Tim SAR Baron, Suyoto, di Pantai Baron, Jumat.

Dia mengatakan tiga korban sebelum terseret ombak sedang mandi bersama teman-temannya di aliran sungai bagian utara Pantai Baron sampai ke titik pertemuan antara arus sungai dengan ombak laut.

"Korban Abdul Mukhlis lebih awal terseret ombak, kemudian kedua temannya, Rezi Pratama dan Hasan, berinisiatif untuk menolong namun akhirnya justru ikut terseret ombak," katanya.

Menurut dia, ketiga santri yang menjadi korban kecelakaan laut berkunjung ke Pantai Baron bersama sebanyak 55 santri lain dan ustadz pembimbing untuk berwisata.

Dia mengatakan, kecelakaan laut sebenarnya dapat dihindari apabila para pengunjung mengindahkan peringatan secara tertulis maupun imbauan melalaui pengeras suara.

"Tim SAR sebenarnya sudah memperingatkan para pengunjung baik dengan tulisan maupun pengeras suara namun biasanya kalau pengunjung sudah mandi di laut mereka lupa akan bahaya yang mengancam," katanya.

Sementara itu, Koordinator Tim SAR Korwil II Pantai Baron, Sunardi, mengatakan, sudah menginformasikan kepada wisatawan tentang adanya sejumlah titik berbahaya yang rawan terjadi kecelakaan laut.

"Kami sudah menyampaikan dalam bentuk spanduk ukuran besar tentang titik-titik rawan kecelakaan laut, dan titik paling rawan adalah pada pertemuan arus sungai dengan arus laut yang berada di sebelah utara kawasan Pantai Baron karena di tempat itu terjadi pusaran air yang sangat membahayakan pengunjung yang sedang mandi," katanya.

(ANT-160/H008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010