Jakarta (ANTARA News) - Maskapai penerbangan swasta Lion Air telah memulai pembangunan hanggar pesawat yang akan dilengkapi fasililtas pemeliharaan, perbaikan dan pergantian (Maintenance, Repair and Overhaul/MRO) senilai 40 juta dolar AS.

"Hanggar itu akan didedikasikan untuk pusat perawatan pesawat (MRO) senilai 30-40 juta dolar AS," kata Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Peletakan batu pertama pembangunan Hanggar Pusat Perawatan Pesawat Lion Air di Menado telah dilaksanakan pada 7 Oktober 2010 oleh Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang dan Direktur Utama Lion Air, Rusdi Kirana.

Namun, kata Edward, pada tahap awal hanggar tersebut belum diperuntukkan untuk pihak ketiga, tetapi hanya untuk keperluan internal yakni perawatan 64 pesawat yang akan terus bertambah seiring dengan total pesanan yang mencapai 178 pesawat baru jenis B737-900ER.

"Sembilan bulan sejak pembangunan dimulai, hanggar tersebut akan dilengkapi sarana dan prasarana lainnya seperti Engine Shop, Cabin Repair Shop, Avionic Shop, Non Distructvie Test Shop, Hydraulic Component Shop, Wheel Brake shop dan Ground Support Equipment di lantai dasar, sedangkan lantai dua untuk perkantoran dan guest house karyawan," kata Edward.

Jadi, tegasnya, pada tahap awal fasilitas hanggar perawatan pesawat akan dibangun di atas tanah seluas 12 hektare dengan kapasitas hangar maksimum menampung dua pesawat Boeing 737-900ER.

"Jika nanti dikembangkan, tentu perlu lahan yang lebih luas lagi," katanya.

Edward memperkirakan, jika nanti sudah dikembangkan, setidaknya akan melibatkan 600 personil dengan sertifikat dan keahlian tertentu dan ditambah dengan tenaga pendukung akan mencapai 1.000 orang.

"Potensi pasarnya sangat terbuka, tidak hanya untuk domestik, tetapi juga regional di Asia Timur seperti Jepang," katanya.

Untuk keperluan Sumber Daya Manusia (SDM) awal, pihaknya sudah mendidik puluhan teknisi di Surabaya, Bandung dan Jakarta.

Rilis Lion Air sebelumnya menyebutkan, maskapai terbesar swasta ini sudah selayaknya memiliki fasilitas MRO sendiri karena operasi penerbangannya terus berkembang.

Saat ini saja tercatat 390 kali penerbangan per hari ke seluruh Indonesia dengan mengangkut 62 ribu penumpang per hari dan ditargetkan mengangkut 20 juta penumpang pada tahun ini.

Artinya, tambah Edward, pembangunan hangar sudah merupakan kebutuhan yang mendesak seiring dengan perkembangan industri penerbangan nasional.

Edward menegaskan, perawatan pesawat yang dimiliki sendiri akan dapat menghemat biaya perawatan, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan penerimaan pajak, meningkatkan kemampuan tenaga kerja di bidang perawatan dan yang terpenting dapat meningkatkan kehandalan (reliability) pesawat, keamanan dan keselamatan penerbangan.
(E008/A023)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010