Liwa, lampung Barat (ANTARA News) - Petani sayur mayur di Kabupaten Lampung Barat merugi akibat cuaca ekstrem yang terjadi di daerah ini.

"Panen sayur saya kali ini mengalami penurunan, ini diakibatkan cuaca ekstrem yang terjadi sebulan terakhir, membuat tanaman sayur saya rusak, sehingga panen ini saya mengalami penurunan," kata petani sayur yang berada, di Pekon (Desa) Landos, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, Mukrom (39) di Landos Senin.

Dia menjelaskan, cuaca buruk itu membuat tanaman sayur ambruk dan rontok, selain itu dampak cuaca buruk juga sebagian besar buah sayur mengalami kebusukan.

"Panen kali ini saya mengalami kerugian, walaupun tidak terlalu besar, akan tetapi kerugian tersebut mengurangi keuntungan saya, selain itu hujan deras yang disetai angin kencang merobohkan batang penyanggah tanaman sehingga tanaman tersebut ambruk dan rontok," katanya.

Cuaca ektrem yang terjadi di Lampung Barat membuat sejumlah petani mengeluh, pasalnya sebagian besar hasil panen sayur mengalami penurunan, akibatnya petani menderita kerugian.

Hujan yang di sertai angin kerap terjadi di Lampung Barat, membuat tanaman sayur petani rusak, bahkan tanaman sayur berupa tomat, cabe, dan buncis ambruk akibat tiupan angin tersebut.

Keadaan ini jelas membuat petani takut untuk menanam sayuran di saat cuaca sedang tak baik seperti sekarang ini, sebab sayuran yang tumbuh itu, rusak yang nantinya petani dapat menderita kerugian.

Penurunan panen sayur petani mencapai 25 persen, sebab seperempat dari sayuran yang dipanen tersebut rusak dan tidak dapat di jual, sehingga petani terpaksa membuangnya.

Petani sayur Lampung Barat menderita kerugian hingga Rp1,5 juta hingga Rp2 juta, jumlah ini akan bertambah bila tanaman sayur tersebut terbuang akibat rusak atau membusuk.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Holtikulturan Kabupaten Lampung Barat mengatakan, petani Lampung Barat harus waspada akan cuaca ekstrem yang mengancam tanaman.

"Cuaca ekstrem berupa hujan dan angin kencang dapat merusak tanaman, semua itu kejadian alam yang tidak bisa di cegah, akan tetapi petani dapat menanggulanginya dengan melakukan perawatan dan pengawasan yang ketat pada tanaman sehingga saat tanaman terkena dampak cuaca ekstrem petani dapat segera memperbaikinya," kata dia.

Dia menjelaskan, cuca buruk yang terjadi juga dapat memicu serangan hama pada tanaman, sehingga saat petani mulai menemukan tanaman yang akan terserang agar dapat memusnahkannya.

"Saya berharap agar petani dapat ekstra keras mengawasi tanaman sayur, sehingga dampak dari cuaca buruk tersebut tidak sampai membuat petani bangkrut," katanya. (ANT-049/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010