Jakarta (ANTARA) - Aktris sekaligus pengisi suara Gwendoline Yeo membagi pengalamannya bersama ANTARA baru-baru ini tentang perannya mengisi suara Nala Se di serial "Star Wars: The Bad Batch", yang tayang di layanan streaming Disney+ Hotstar.

"Aku sangat menyukai Nala Se karena ia memiliki bibir yang sangat kecil. Bagi seorang wanita Asia memerankan karakter 'alien' seperti ini, rasanya sangat berbeda dan unik!" kata Yeo kepada ANTARA.

Nala Se sendiri diceritakan sebagai seorang dokter dan ilmuwan wanita Kaminoan yang melayani Galactic Republic selama Clone Wars. Sebagai Kepala Ilmuwan Medis di kampung halamannya Kamino, dia memainkan peran kunci dalam merekayasa Grand Army of the Republic, dan selama konflik galaksi, ia membantu dalam rehabilitasi clone troopers yang terluka akibat pertempuran.

Baca juga: Serial animasi baru "Star Wars" tayang Mei mendatang

Yeo berbagi, dirinya merasa tertantang saat mengisi suara Nala Se yang memiliki kepribadian yang berbeda dengannya. Memerankan Nala Se membuatnya mengeksplor kemampuan fisik maupun suaranya lebih luas lagi.

"Awalnya, aku mengisi suara (Nala Se) dengan aksen Amerika, namun, akhirnya berubah ke aksen yang lebih British agar menimbulkan kesan bicara yang lebih lugas," kata Yeo.

"Dia juga sangat ramping dan punya bibir yang kecil, sehingga dia bisa memperluas jangkauan fisik dan suaraku. Orang-orang mungkin berpikir bahwa mengisi suara hanya memanfaatkan (energi) di dalam leher (tenggorokan) saja, tapi, itu memerlukan (energi tubuh) dan naskah yang bagus, untuk memperluas kemampuanku sebagai seniman. Aku sangat suka memainkan karakter yang berbeda denganku," imbuhnya.
"Star Wars: The Bad Batch" (2021). (Disney+)


Yeo terlibat di proyek serial animasi Lucas Films ini sejak "Star Wars: Clone Wars" 10 tahun lalu. "Satu dekade lalu, aku berada di kantor agensiku dan aku melihat karakter (Nala Se), dan aku merasa ada koneksi dan insting kepadanya. Tak lama, aku dipanggil oleh 'Star Wars'," kenangnya.

Yeo mengaku senang bisa terlibat dalam proyek tersebut. Terlebih, ia sebagai orang Singapura, merasa dirinya bisa mengenalkan negara dan budayanya di layar kaca. Ia berbicara dengan kreator dan produser Dave Filoni, dan Filoni lalu terinspirasi membuat karakter Peppi Bow yang memiliki cara bicara seperti orang Singapura.

Bicara soal keterlibatan orang Asia di kancah hiburan dunia, Yeo merasa kini peluang para seniman dan talenta Asia mulai terbuka.

"Aku kira sudah mulai terbuka. Aku bangga dengan film-film Asia, Asia-Amerika, dan film-film Asia yang akan segera rilis. Aku juga merasa di 'Star Wars' kita memiliki pemeran dan talenta yang beragam, dan itu adalah hal yang mengagumkan. Aku merasa beruntung bisa terlibat di dalamnya," kata Yeo.

Sementara itu, "Star Wars: The Bad Batch" bisa disaksikan di Disney+ Hotstar.



Baca juga: "Star Wars: Visions" gandeng tujuh studio anime Jepang

Baca juga: "Star Wars: The Bad Batch" babak baru usai "Star Wars: The Clone Wars"

Baca juga: Bincang animasi bareng kreator "Star Wars: The Bad Batch"

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021