Jakarta (ANTARA News) - SBY Club dan para artis melakukan aksi sosial terhadap bencana yang terjadi di Indonesia, seperti pada malam ini diadakan malam amal untuk bencana di Wasior, Mentawai dan Merapi.

"Kita bersama-sama saling membantu meringankan beban saudara-saudara kita dengan kebersaman dan kekompakan, Mereka yang berduka sangat membutuhkan pertolongan," kata Menteri Perhubungan yang juga Pembina SBY Club, Freddy Numberi, dalam jumpa pers, di Jakarta, Jum`at.

Tujuan dari diselenggarakannya malam amal ini selain menggalang dana juga mengajak anak bangsa untuk menghilangkan perbedaan, memperkokoh persatuan dan kesatuan serta semangat dan nilai kepedulian.

Freddy mengatakan tanggap darurat sudah ada mekanismenya, langkah yang dibutuhkan adalah rehabilitasi dan rekonstruksi.

Baginya sekecil apapun bantuan yang diberikan akan bermanfaat untuk membantu saudara kita yang terkena bencana.

Oppie Andaresta adalah salah satu artis Indonesia yang ikut terlibat dalam malam amal ini, ia akan melelang lagunya dengan prediksi satu lagu Rp100.000.000.

"Lagu apa aja asalkan dapat terlelang banyak, tetapi nantinya yang akan dilelang lagu hitam ke putih yang bercerita tentang perenungan dan lagu cuma khayalan," katanya.

Menurut Opie bencana terjadi karena negara kita memang dilewati oleh lempengan yang sangat beresiko terhadap bencana terutama gempa bumi, untuk itu perlu adanya upaya tanggap darurat.

Selain itu, kita harus hormat terhadap alam karena jika kita hormat terhadap alam, alam pun akan menghormati kita.

"Bencana juga berhubungan dengan global warming dan sangat berpengaruh terhadap kuasa Tuhan oleh karena itu manusia ga usah sombong dan serakah," katanya.

Usaha untuk meminimalisirkan bencana tidak hanya dilakukan Oppie melalui lagu, Ia juga melakukan kampanye lingkungan hidup ke anak-anak TK karena baginya yang memiliki masa depan adalah anak-anak tersebut.

"Saya menginginkan anak-anak belajar mencintai bumi seperti bumi mencintai mereka, caranya mudah hanya mengajarkan mereka dari hal kecil seperti mematikan lampu setelah belajar," katanya. (ANT/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010