Jakarta (ANTARA News) - Dua anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Fayakhun Andriadi dan Paskalis Kossay, mengingatkan Barack Obama untuk membuktikan atensinya memperkuat kerjasama militer Indonesia-AS, khususnya di bidang pendidikan.

Keduanya mengungkapkan itu secara terpisah di Jakarta, Minggu, menyambut rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat ke Indonesia pada 9 dan 10 November, setelah tertunda dua kali.

"Peningkatan kerjasama pendidikan dan pelatihan (militer) tanpa `embel-embel` harus dibuktikan. Maksudnya, agar jangan lagi ada upaya mengutak-atik masalah HAM dan lain sebagainya sebagai prasyarat. Karena itu sangat tidak obyektif," ujar Fayakhun Andriadi.

Sementara itu bagi Paskalis Kossay, bagaimana pun AS amat berkepentingan dengan kekuatan militer RI yang mumpuni di kawasan Asia Pasifik.

"Omong kosong jika mereka (AS) banyak dalih. Sebab, bila (militer) RI tak kuat, keseimbangan pertahanan kawasan berpotensi terganggu, karena AS tentu inginkan kita bisa mengimbangi (militer) Tiongkok yang kini mulai masuk kelas `super`," katanya.

Selain kerjasama (pendidikan dan peatihan) militer, Fayakhun Andriadi juga mengeritisi implementasi `free trade agreement` (FTA) RI-AS, sebagaimana juga telah dilakukan Indonesia dengan Tiongkok (FTA RI-RRT).

"Ini sangat krusial, agar jangan lagi ekspor impor kita via Singapura yang telah membuat negeri kota itu untung besar selama bertahun-tahun," katanya.

Pada hal lain, Paskalis Kossay juga mengajak Barack Obama punya sikap yang pas terhadap berbagai masalah di Tanah Papua.

(M036/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010