Madu dan efeknya
Masyarakat mengetahui madu merupakan bahan alami yang menjadi pemanis yang memiliki segudang manfaat jika dikonsumsi dan dikelola dengan baik.

Mulai dari meningkatkan kesehatan jantung, dan juga menjaga kadar antioksidan di dalam tubuh.

Namun selayaknya sesuatu jika dipakai atau dikonsumsi berlebihan, maka madu pun yang digunakan berlebihan menjadi tidak efektif dan justru berbahaya bagi orang yang mengonsumsinya.

Hal itu disebabkan karena madu mengandung banyak gula dan juga kalori yang jika berlebih tentu anda tahu bisa berbahaya bagi tubuh.

Baca juga: Bukan cuma dimakan, ini manfaat "royal jelly" untuk kulit

Dalam panduan “Diet sehat untuk Warga Amerika 2020- 2025”, untuk orang dewasa hanya dianjurkan mengonsumsi gula dengan persentase 10 persen dari seluruh kebutuhan kalori harian.

Ahli Nutrisi Amanda Izquierdo pun mencontohkan misalnya untuk orang yang memiliki kebutuhan kalori 2000 kalori perhari, maka ukuran madu yang boleh dikonsumsi hanya sebanyak 4 sendok makan.

“Sementara tren yang berlaku di media sosial, orang- orang itu mengonsumsi madu melebihi kebutuhan harian mereka,” katanya.

Pendiri dari Truism Fitness dan juga ahli nutrisi Jamie Hickey menyebutkan meningkatkan kadar gula darah secara cepat dapat menyebabkan tubuh manusia mengalami “syok gula” atau sugar shock.

Nutrisionis Sarah Rueven pun menyebutkan saat tubuh mengalami syok karena meningkatnya kadar gula yang cepat, kondisi itu secara cepat juga bisa menurun dan menyebabkan tubuh anda tidak normal dan mulai memberi sinyal gangguan.

“Setelah proses metabolisme dalam tubuh memecah gula- gula itu kadar gula darah anda pasti turun, sehingga tidak heran tubuh menjadi lemas setelah kadar gulanya turun,” ujarnya.

Selain gemetar dan lemas, tubuh juga akan merasakan jantung yang berdebar dengan cepat, sakit kepala, rasa gelisah, hingga tidak bisa berkonsentrasi.

Dengan kondisi- kondisi itu tentu tren memakan madu beku dengan jumlah yang berlebih tidak dianjurkan apalagi bagi orang- orang yang memiliki penyakit bawaan diabetes.

Selain gangguan pada kondisi fisik dan kerja jantung, masalah lain yang ditimbulkan saat anda mengonsumsi madu lebih dari takaran yang seharusnya adalah masalah di pencernaan.

Hal itu disebabkan karena madu dapat meningkatkan kadar asam di dalam lambung, selain itu juga bakteri- bakteri di dalam usus yang berfungsi pada metabolisme pencernaan ikut terganggu.

Gangguan fisik yang berpotensi dialami di antaranya mual, kembung, hingga diare.

“Kelebihan gula juga menyebabkan peradangan secara umum,” ujar ahli nutrisi Amanda Izqueirdo.

Oleh karena itu, ada baiknya anda tidak perlu mencoba tren ini karena menyebabkan lebih banyak keluhan dibandingkan keuntungan.

Meski demikian, jika anda benar- benar ingin memenuhi hasrat rasa penasaran anda, maka anda bisa mencobanya dengan jumlah madu yang dibekukan dibatasi sesuai dengan konsumsi kebutuhan harian.

Baca juga: Anak usia di bawah setahun tak boleh diberi madu

Baca juga: Madu untuk obati ISPA hingga lawan sindrom metabolik

Baca juga: Madu bisa atasi pilek lebih baik dari obat


Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021