Bogor (ANTARA News) - DPRD Kota Bogor, Jawa Barat, melalui Komisi C akan memanggil PT KAI untuk membahas bencana longsor yang terjadi di Kampung Sukajadi, RT4/RW10, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan.

Ketua Komisi C Yus Ruswandi pada Kamis mengatakan, pemanggilan tersebut untuk mendengar keterangan pihak PT KAI terkait keberadaan bangunan warga di sekitar rel yang tidak memenuhi aturan.

"Secepatnya kita akan memanggil PT KAI untuk menjelaskan, kenapa bisa ada bangunan warga berjarak begitu dekat dengan rel kereta api," katanya.

Yus menyebutkan, bahwa seharusnya bangunan rumah berjarak tujuh meter dari lintasan rel kereta di kiri dan kanannya.

Tapi kata Yus, kenyataan di lapangan, bangunan tersebut berjarak sangat dekat dengan rel atau kurang dari tujuh meter sehingga rawan kecelakaan.

"Seharusnya PT KAI sebagai pihak yang memiliki lahan, konsen terhadap hal itu. Melarang bangunan pada jarak kurang dari tujuh meter dari rel," kata Yus.

Selain itu, kata Yus pihaknya juga akan meminta keterangan sejumlah warga dan pejabat setempat terkait izin bangunan warga di sekitar rel.

Yus menyatakan, pihaknya juga akan menyelidiki keterkaitan dengan pendirian bangunan warga berjarak bergitu dekat dengan lintasan rel kereta api yang biasa dilalui KRD Bumi Geulis melayani rute Bogor-Sukabumi.

Menurut Yus, kondisi ini seharusnya diawasi oleh PT KAI, selain sebagai pihak yang berwenang, pihak kereta api juga harusnya memprediksikan jika sewaktu-waktu tanah akan erosi akibat getaran yang saat kereta api lewat.

"Seharusnya pihak PT KAI juga mengawasi asetnya, dan membuat semacam talud agar tanah tebing rel tersebut tidak erosi, tapi kenyataannya ini di luar pengawasan mereka hingga terjadi peristiwa ini," kata Yus.

Yus sangat menyayangkan peristiwa longsor yang terjadi Selasa (16/11) sore, menewaskan empat korban, dan dua selamat. Korban tersebut masih memiliki hubungan keluarga dengan Yus.

"Mereka yang tewas itu ponakan dan cucu saya dari pihak ibu saya," katanya.

Selain itu kata Yus, upaya lain yang akan dilakukannya adalah mengajukan relokasi warga setempat, karena kawasan tersebut merupakan daerah rawan bencana.

Ia mengatakan, pihaknya akan mengajukan relokasi kepada Pemerintah Kota Bogor untuk daerah-daerah yang rawan bencana.

"Satu-satunya solusi adalah relokasi, di Bogor sangat banyak daerah yang rawan bencana, agar tidak ada korban jiwa mereka harus direlokasikan. Kita akan bicarakan ini kepada Pemkot, relokasi mereka pindahkan ke rusunawa," kata Yus.

(KR-LR/I006/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010