Hong Kong (ANTARA News/Reuters) - Ratusan orang berunjuk rasa di Hong Kong pada Minggu untuk meminta China membebaskan Liu Xiaobo, sepekan sebelum aktivis hak asasi manusia itu secara formal dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian di Norwegia.

Sambil membawa spanduk bertuliskan "Bebaskan Liu Xiaobo" dan menyanyi untuk kebebasannya dengan diiringi petikan musik gitar, hampir seribu orang berjalan ke kantor penghubung Beijing guna mendukung pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu, yang merupakan warga China pertama yang memperoleh penghargaan tersebut.

China mengecam penghargaan Liu sebagai "pelecehan" dan memicu ketegangan diplomatik dengan Norwegia. Beijing menekan para diplomat untuk memboikot upacara tersebut.

Para pengunjuk rasa, Minggu, yang diawasi ketat oleh polisi, mendirikan markas di luar gedung di mana mereka mengikat pita-pita untuk melambangkan dukungan mereka bagi Liu sambil mengutuk "penindasan" pihak berwenang China.

"Memalukan Partai Komunis China," teriak anggota parlemen Hongkong yang juga aktivis Leung Kwok-hung.

Sebagian besar pengunjuk rasa juga mengkritik China yang memberlakukan hukuman tahanan rumah bagi istri Liu, Liu Xia, dan memberlakukan pembatasan bagi sejumlah pembangkang menonjol lain dan juru kampanye hak-hak asasi untuk meninggalkan negara itu dalam beberapa pekan terakhir. Beijing khawatir jika mereka mungkin menghadiri upacara penghargaan yang mewah tersebut di Norwegia, yang pada umumnya melibatkan penyajian medali dan pidato penerima Penghargaan Nobel.

"Pemerintah China masih sangat banyak menindas hak Liu Xiaobo, istrinya dan pembangkang lainnya di China," kata anggota parlemen Hongkong Lee Cheuk-yan kepada Reuters dalam aksi itu.

"Citra internasional China akan rusak jika tidak membebaskan Liu dan dan istrinya," tambahnya.

Liu, seorang aktivis 54 berusia tahun yang berprofesi sebagai penulis dan penyair, diyakini menjadi pemenang kelima dalam sejarah 109-tahun penghargaan Nobel yang tidak dapat menghadiri upacara penghargaan karena alasan politik, meskipun kursi kosong secara simbolis akan digunakan untuk mewakili kehadirannya.

Lee, anggpta parlemen Hongkong, yang akan melakukan perjalanan ke Oslo untuk upacara penyerahan penghargaan tersebut, mengatakan ia dan sekitar 100 orang terkemuka yang diasingkan China dan para pendukung dari seluruh dunia, berencana untuk terus melakukan protes di luar kedutaan besar China dan mendukung aksi di sekitar ibukota Norwegia pada waktu penyerahan penghargaan itu.

Liu adalah intelektual dan salah seorang penggagas "Piagam 08", sebuah petisi yang menyerukan reformasi politik dan kebebasan, yang membuatnya bertentangan dengan pihak berwenang yang terobsesi pada stabilitas dan divonis 11 tahun penjara pada hari Natal tahun lalu dalam sejumlah tuduhan, diantaranya termasuk subversi, yang telah disangkal Liu.(*)

(Uu.G003/H-RN/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010