Surabaya (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berancana berdialog dengan 300 tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Jawa Timur (Jatim) di sela-sela kunjungan kerjanya di Surabaya pada 13-15 Desember 2010.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol Pemerintah Provinsi Jatim, Gunarto, di Surabaya, Senin, menjelaskan, para TKI yang diberi kesempatan untuk berialog dengan Presiden itu akan diundang ke Gedung Negara Grahadi.

"Bapak Presiden menginginkan ada dialog dua arah dengan para TKI di Jatim," ujarnya.

Oleh karena Presiden berdialog dengan para TKI dalam waktu yang cukup lama, ia mengemukakan, maka jadwal peluncuran kredit usaha rakyat (KUR) untuk TKI diundur.

Awalnya peluncuran KUR TKI dijadwalkan Selasa (14/12) siang pukul 14.00 WIB, setelah Presiden memberikan kuliah umum di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Namun, acara peluncuran itu diundur menjadi hari Rabu (15/12) pukul 09.00 WIB, sedangkan tempatnya tetap di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Presiden dan rombongan dijadwalkan tiba di Grahadi, Senin petang sekitar pukul 17.20 WIB. "Begitu tiba di Surabaya, Bapak Presiden langsung beristirahat di Grahadi," kata Gunarto.

Menurut dia, Presiden membatalkan jadwal "welcome dinner" bersama sejumlah pejabat dan Muspida Jatim di Grahadi.

Usai memberikan kuliah umum di kampus ITS, Presiden akan mengunjungi pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta (PPTKIS) PT Perwita Nusaraya di kawasan Krian, Kabupaten Sidoarjo.

Gunarto menambahkan, Gubernur Jatim Soekarwo akan memaparkan keberhasilannya dalam penanganan TKI, di antaranya dengan mengurangi pengiriman TKI nonformal.

"Bapak Gubernur nanti akan memberikan paparan singkat mengenai penanganan dan pengiriman TKI asal Jatim," ujarnya, menambahkan.

Presiden dan Ny Ani Yudhoyono akan tidur di salah satu kamar yang ada di sebelah kiri bangunan utama salah satu gedung cagar budaya yang berlokasi di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, itu.

Ranjang yang dipersiapkan Presiden bergaya kolonial dengan didominasi warna cokelat. Selain kamar mandi, di dalam kamar tidur itu juga dilengkapi satu set meja dan kursi makan serta lemari es.

Selama di Surabaya, Presiden didampingi 14 menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, di antaranya Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa, Meneg Pemberdayaan Perempuan Linda Agum Gumelar, Menlu Marty Natalegawa, Mendagri Gamawan Fauzi, dan Menkum HAM Patrialis Akbar.

Selain itu, Menkominfo Tifatul Sembiring, Menegpora Andi Mallarangeng, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menristek Suharna Suryapranata, dan Menteri BUMN Mustafa Abubakar serta Menseskab Sudi Silalahi.

Para menteri yang ikut mendampingi kunjungan Presiden itu akan bermalam di Wisma Yos Sudarso, Surabaya.

Gunarto menyatakan bahwa sistem pengamanan di sekitar Grahadi disetarakan dengan pengamanan istana selama kunjungan Presiden.
(T.M038/C004/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010