Bandarlampung (ANTARA News) - Seorang ibu dan anaknya yang berusia tujuh tahun tewas seketika dan satu anak lainnya menderita luka, akibat ditabrak truk melaju sangat kencang dari arah perempatan Kalibalok menuju kawasan Sukabumi Bandarlampung pada Rabu siang, sekitar pukul 14.00 WIB.

Sejumlah saksi mata menyebutkan truk berukuran sedang yang mengangkut bahan bangunan dan mebel itu, melaju kencang mendahului mobil yang di depannya, kemudian menabrak motor korban yang hendak menuju perempatan Kalibalok.

Korban berusaha diselamatkan warga dengan melarikannya ke Rumah Sakit Imanuel, sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian. Salah satu korban, Steve (10), tertolong dan kini dirawat di Ruang ICU RS Imanuel, sedang dua lainnya, yakni ibunya, Maria dan adiknya, Vina (7), meninggal dunia.

"Keadaan korban yang dirawat di ICU itu sudah membaik," kata dokter RS Imanuel, dr Ruth Mariva SpS.

Saksi mata yang enggan disebutkan identitasnya menyebutkan, suara tabrakan itu sangat keras. Ibu dan anaknya kena roda truk itu, satu anak lainnya terlempar. Si sopir truk malah berusaha melarikan diri dengan memundurkan kendaraannya, bukannya menolong. Warga langsung meringkusnya dan menahan kendaraannya.

Pengemudi itu kemudian diserahkan warga kepada kantor kepolisian terdekat berikut kendaraannya, untuk menghindari amuk massa.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban awalnya hendak mengunjungi rumah kerabatnya. Mereka menggunakan motor berbonceng tiga dan semuanya mengenakan helm. Mereka bernasib naas, ditabrak truk ugal-ugalan saat melintas di Jl Antasari wilayah Kecamatan Sukabumi Bandarlampung.

Jenazah kedua korban kini dibaringkan di ruang jenazah RS Imanuel. Sekitar 200 orang tetangga dan sahabat korban memadati halaman UGD RS Imanuel untuk memberikan dukungan kepada suami dan keluarga korban, serta untuk menyampaikan turut berduka cita atas terjadinya musibah itu.

Mereka umumnya menyebutkan korban dan keluarganya dikenal ramah dan baik sehingga disukai banyak orang.

Berkaitan adanya kecelakaan maut itu, mereka mengharapkan sopir truk itu mendapatkan sanksi hukum setimpal dengan perbuatannya.

Satu setengah jam setelah kejadian dan korban sudah berada di RS Imanuel, dua petugas Polantas Polresta Bandarlampung baru tiba di RS Imanuel untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan kecelakaan itu.

Saat ditanyakan, salah satu polisi itu menyebutkan sopir truk itu sudah ditahan oleh kepolisian.

Kecelakaan lalu lintas merupakan momok bagi pengendara, karena banyak kendaraan yang tidak berdisiplin dalam berlalu lintas, sementara kondisi jalan berlubang-lubang di banyak titik.

Misalnya, kerusakan jalan di perempatan Kalibalok- RS Imanuel hingga Tanjungsenang sudah sangat parah, karena truk sarat muatan terus melintas, sementara kerusakan jalan itu tidak kunjung diperbaiki. Setiap kendaraan yang hendak melintasi perempatan Kalibalok harus berjalan sangat lambat untuk menghindari jalan yang telah berlubang cukup dalam itu.

Kerusakan jalan itu juga mengakibatkan kemacetan panjang selalu terjadi setiap hari di jalan lintas Sumatra rute Panjang- Rajabasa. Panjang kemacetan bisa mencapai 4-5 km setiap harinya, terutama mulai persimpangan Sribawono- Kabalok- Sukarame- RS Imanuel- Wayhalim hingga perempatan Tanjungsenang Bandarlampung.(*)
(T.H009/T013/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010