London (ANTARA News) - Seberapa berpengaruh anda sebagai pembuat opini di dunia maya? Klout, indeks jejaring sosial yang berbasis di San Francisco percaya itu ada jawabannya.

Guardian menulis, Klout disebut sebagai hal besar berikutnya dalam dunia media sosial yang berkembang pesat. Klout digambarkan oleh pembuatnya sebagai "standar bagi online dan pengaruh Internet."

Klout menggunakan serangkaian alogaritma rumit, sistem itu menambahkan "tweet" orang, "like," "ping," koneksi LinkedIn, yang disebutkan di Google, pembaruan status dan pikiran media sosial lain.

Efek gelombang kontribusi online itu digunakan untuk mengukur seberapa banyak pengaruh yang dimiliki orang secara online dan, dengan keputusan apakah mereka layak didengar.

Guardian melaporkan, melihat sepintas daftar peringkat 20 besar Klout menunjukkan betapa memusingkannya bentangan media sosial. Penyanyi remaja Justin Bieber meraih angka terbanyak dengan perolehan 100.

Dia mengungguli presiden Amerika Serikat Barack Obama yang mengumpulkan nilai 88. Dalai Lama meraih nilai 90 dan disusul Lady Gaga yang mendapat angka 89.

Gagasan itu berasal dari pengusaha teknologi Joe Fernandez. Dua tahun lalu, dia menggunakan Twitter dan Facebook untuk tetap memperbarui kabar kesembuhannya dari operasi rahang kepada teman-temannya.

Operasi itu membuatnya tergantung pada komunikasi secara online. Apa yang menyerangnya adalah seberapa sulit untuk menyaring semua informasi yang diberikan kepadanya. "Bagaimana seseorang tahu apa itu dan apakah itu penting?" kata dia.

Ukuran bukanlah segalanya. Memiliki ribuan pengikut di Twitter hanya membuat anda begitu jauh. Itulah dampak dari apa yang seseorang katakan itu penting dan siapa yang mendengarkan.

"Pada satu sisi itu bertentangan dengan iklan. Untuk beberapa hal itu menjangkau beberapa yang penting. Bila anda mengatakan anda menyukai sesuatu, berapa orang dan siapa yang terpengaruh? Kita hidup dalam perhatian ekonomi. Kita memiliki terlalu banyak informasi yang mendatangi kita. Siapa yang kita percaya, tautan mana yang akan kita klik?," kata Fernandez.

Kemampuan Klout untuk mengidentifikasi siapa yang berpengaruh pada topik berbeda sudah menarik minat dari perusahaan-perusahaan yang mencari dampak online.

Disney belum lama ini menggunakan layanan untuk mengidentifikasi jenis pengaruh media sosial yang kemudian diundang ke pertunjukkan pendahuluan Tangled, karya animasi terakhir Disney.

Hotel-hotel di Vegas menggunakannya untuk mengidentifikasi selebritis media baru dan memberi mereka "sesuatu yang lebih" saat mereka menginap. Virgin America menggunakan Klout untuk mempromosikan rute terbaru mereka antara Toronto dan San Francisco.

"Setiap pelobi di Washington datang pada kami untuk data. Mereka ingin tahu siapa yang menggerakkan opini," kata Fernandez.

Guardian melaporkan, sistem itu tak luput dari kritikan. Trey Pennington, seorang konsultan media sosial, mengatakan Klout adalah "minyak ular." Pennington menantang sejumlah situs dan transparansi cara yang mereka susun.

"Bukan berarti tidak ada nilai dalam apa yang dia lakukan. Perusahaan-perusahaan menginginkan sumber pihak ketiga yang sederhana cepat untuk mengatakan kepada mereka siapa yang didengarkan," kata Pennington.

Fernandez membenarkan pada awalnya. "Kami bekrja dengan sangat agresif untuk menggerakkan jumlah terbaik yang kami bisa," kata dia.

Sree Sreenivasan, profesor media digital di Universitas Columbia, percaya media sosial saat ini sama dengan radio pada tahun 1912 atau televisi tahun 1950.

"Kami ada pada pemahaman yang sangat awal dari sifat pengaruh. Apa yang sudah dilakukan Klout - lebih cepat dari yang lain - meletakkan beberapa pada itu. Mungkin itu bukan angka yang benar, tetapi memiliki angka sama sekali sangat berguna," kata Sreenivasan.

Dia menunjuk pada teori jaringan - bagian ilmu komputer yang digunakan untuk memetakan hubungan dalam ruang yang bervariasi.

"Teori jaringan mengatakan pada kita bahwa bila anda menemukan simpulnya, anda bisa melakukan segalanya. Siapa yang benar-benar didengar orang? Dalam era informasi yang bebannya terlalu berat anda akan menemukan lebih banyak dan lebih bernilai mengenai suara-suara individu."

Sreenivasan mengatakan Klout adalah salah satu percobaan pertama pada identifikasi secara independen siapa yang harus kita dengar.

(ENY/S026)

Penerjemah:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011