Mungkin yang salah itu penerapannya
Jakarta (ANTARA) - Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dari Universitas Pembangunan Veteran Jakarta (UPNVJ) Azwar mengatakan dalam menerapkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila tidak cukup diberikan hanya melalui materi pembelajaran.
 

“Kalau sekarang, seperti apa teknisnya? Apakah cukup dari kampus saja? yang kuliah hanya 2 SKS, apakah cukup hanya itu saja? kan tidak,” kata Azwar saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Jumat.
 

Azwar menuturkan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, tidak dapat hanya dengan memberikan materi edukasi melalui suatu mata pelajaran saja. Dia mengatakan hal tersebut memiliki kemungkinan anak hanya akan mendengar selama berada di kelas, tetapi ketika anak berada di luar belum tentu nilai-nilai baik Pancasila benar-benar diterapkan saat mereka melakukan interaksi dengan orang lain.

Oleh sebab itu, dia menyebutkan perlu adanya sebuah pedoman konkret yang dapat dicontohkan di setiap tindakan dalam kehidupan bermasyarakat.

Ia pun memberikan contoh adanya penerapan dari P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Melalui materi itu, generasi bangsa yang hidup di zaman dahulu diajarkan untuk melakukan hal-hal santun seperti membantu orang tua untuk menyebrangi jalan.
 

Namun pada zaman sekarang, hal kecil tersebut menjadi luput karena tidak ada teknis pasti yang dapat menunjang penerapan nilai-nilai tersebut. Akibatnya, penerapan nilai-nilai luhur yang ada di dalam pancasila belum mampu diterapkan secara maksimal ke dalam kehidupan bermasyarakat.
 

“Butir-butir nilai Pancasila itu pada dasarnya sudah baik. Mungkin yang salah itu penerapannya, segala macam atau prosesnya di lapangan. Itu yang perlu diperbaiki,” tegas dia.

Baca juga: BPIP gandeng mahasiswa menggali nilai Pancasila dari karya seni

Baca juga: Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila Lewat Musik

 

Menurut Azwar, menyebarluaskan praktik-praktik nilai Pancasila tersebut perlu diintegrasikan ke dalam bidang lain dengan mengikuti perkembangan zaman yang ada, seperti melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini.
 

Teknologi untuk menyampaikan nilai-nilai Pancasila yang dapat digunakan itu, dapat digencarkan melalui teknologi yang bersifat tatap muka seperti Zoom atau Google Meets, pemberian materi edukasi yang bersifat satu arah seperti video yang diunggah melalui Youtube hingga penggunaan akun media sosial pribadi seperti pada Instagram atau Facebook.
 

“Itu bisa digunakan untuk mewariskan nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai Pancasila, peran, toleransi dan lain-lainnya itu.”
 

Azwar mengatakan penyebaran nilai Pancasila merupakan tanggung jawab bersama. Dia berharap masyarakat dapat ikut membantu untuk menyebarkan nilai-nilai luhur tersebut guna menjaga kesatuan bangsa dan menjalani kehidupan bermasyarakat dengan lebih baik lagi.
 

“Pandangan saya sebagai tenaga pendidik, kami pun harus memperbaiki diri, memperbaiki metode belajar dan berbagi cara memberikan tauladan itu. Untuk masyarakat, kita membutuhkan proses, mewariskan nilai-nilai kebangsaan atau segala macam itu bisa menjadi tanggung jawab kita bersama. Oleh sebab itu, mari bersama-sama kita mewariskan nilai-nilai itu,” ucap dia.

Baca juga: MPR: Hari Kesaktian Pancasila momentum perkuat nilai-nilai luhur

Baca juga: Menag: Nilai-nilai Pancasila sebagai kunci moderasi beragama


Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021