Moskow (ANTARA News) - Rusia telah menyarankan seorang tokoh pemimpin oposisi Mesir, Mohamed ElBaradei agar mencari solusi dalam mengatasi kekacauan politik di negara itu melalui dialog yang membangun dengan kepemimpinan Mesir, kata narasumber dari Kementerian Luar Negeri Rusia, demikian dilaporkan RIA Novosti-OANA.

Mesir sedang dilanda unjuk rasa besar-besaran terutama di sejumlah kota besar negara Afrika Utara sejak 25 Januari dengan para pengunjuk rasa yang berjumlah hingga jutaan orang dan meminta Presiden Hosni Mubarak turun dari jabatannya.

Lebih dari 300 orang tewas dan sekitar 5.000 lainnya cedera akibat kerusuhan di negara itu dengan jumlah pengunjuk rasa terbesar terdapat di ibu kota negara, Kairo.

"Melalui kedutaan besar kami di Kairo, pemimpin oposisi Mohamed ElBaradei telah disarankan untuk mencari upaya mengatasi krisis di negara itu," kata narasumber Kementerian Luar Negeri Rusia.

Satu perundingan antara pihak oposisi Mesir dan pemerintah akan membantu mengatasi krisis secara damai dan tenang, tambah narasumber.

Pada Kamis, Presiden Rusia Dmitry Medvedev dan Mubarak yang diminta turun melakukan percakapan melalui telepon. Medvedev mengharapkan resolusi damai Mubarak mengenai krisis tersebut.

Pemenang Nobel Perdamaian dan mantan kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), ElBaradei baru-baru ini kembali ke Mesir dari Austria untuk mendukung pasukan oposisi dalam upayanya mereformasi politik dan ekonomi.

Bagaimanapun banyak pakar tidak mengakuinya sebagai politisi yang kuat dengan mengatakan bahwa ElBaradei tidak memerhatikan kenyataan pada waktu modern di Mesir.

Pada Jumat ElBaradei mengatakan dia tidak akan mengajukan diri sebagai calon presiden pada pemilu September, bagaimanapun sejumlah media mengabarkan bahwa nantinya dia tidak mengesampingkan tindakan tersebut. (BPY/M016/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011