Pontianak (ANTARA News) - Keraton Kerta Mulia yang terletak di Kecamatan Teluk Pakedai melakukan penobatan kerabat keraton bagi 49 orang warga setempat yang masih memiliki hubungan langsung.

"Tujuan penobatan ini untuk memperluas dan menggalang kembali kerabat keraton serta mempererat kesatuan dalam upaya mempertahankan eksistensi Keraton Kerta Mulia," kata Panembahan Syarif Usman Al Idrus Keraton Kerta Mulia, Syarif Husein di Kubu Raya, Rabu.

Ia berharap, dengan banyaknya kerabat keraton, pihaknya akan lebih mudah melestarikan kebudayaan dan tetap mendirikan pilar kerajaan di tengah masyarakat.

"Dengan penobatan ini kita harapkan kerabat keraton bisa merangkum masyarakat dengan berbagai kebudayaan yang kini masih ada seperti pencak silat, kesenian agama seperti hadrah, marawis, dan rebana sehingga kebudayaan melayu tidak hilang di telan zaman," ucapnya.

Dia juga menjelaskan, penobatan itu merupakan yang keempat kalinya dilakukan.

Penobatan pertama ada 40 orang masyarakat sekitar keraton, penobatan kedua ada 48 orang, ketiga 44 orang dan pada penobatan keempat itu ada 49 orang.

Ia menambahkan, dari 49 kerabat yang baru saja dikukuhkan itu, 12 orang di antaranya adalah kerabat asli keraton, sembilan orang pangeran, dan selebihnya adalah para punggawa yang memiliki tugas masing-masing di dalam keraton itu.

Syarif Husein melanjutkan, Keraton Kerta Mulia berdiri pada masa pemerintahan Raja Kubu ketujuh, Syarif Muhammad Zainal. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan keraton Kerta Mulia mencakup pada Kecamatan Teluk Pakedai, Sungai Kakap dan sebagian desa di Kecamatan Kubu.

Ia juga berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah untuk bisa membantu pengurus Keraton Kerta Mulia dalam melaksanakan berbagai kegiatan kebudayaan.

"Mengingat selama ini perhatian pemerintah masih sangat kurang dalam pengembangan kebudayaan keraton," bebernya.

Dia menuturkan, sejauh ini dalam menjalankan berbagai kegiatan dilakukan secara swadaya oleh kerabat keraton dan masyarakat sekitar.

"Makanya kita sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk lebih memperhatikan kebudayaan keraton ini untuk menjaga eksistensi kita," kata Syarief Husein. (T011/S019/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011