Kairo (ANTARA News/Reuters) - Seorang penuntut Mesir telah memerintahkan penahanan kepala Otoritas Pembangunan Industri untuk diperiksa, pejabat terakhir yang akan memikul tanggung jawab setelah demonstrasi mempertanyakan pejabat yang menghamburkan kekayaan rakyat.

Amr Assal, kepala otoritas itu, akan ditahan selama 15 hari, dengan tuduhan bahwa ia telah memberi izin tanpa kelayakan sah pada Ezz Steel untuk sebuah pabrik di Ain el-Sokhna di dekat Laut Merah, kata surat kabar negara Al Ahram, Selasa.

Tuduhan terhadap Assal itu mengatakan ia telah menghamburkan 670 juta pound Mesir (114 juta dolar) kekayaan rakyat dalam pemberian izinnya pada Ahmed Ezz, seorang pemimpin senior partai pimpinan bekas presiden Hosni Mubarak dan pemimpin Ezz Steel.

Ezz sendiri yang telah ditahan juga sedang menunggu pengadilan karena diduga memboroskan dana publik. Perusahaannya mengatakan pekan lalu bahwa ia telah membantah keras tuduhan itu dan pemeriksaannya adalah masalah pribadi yang tidak akan mempengaruhi operasi perusahaan.

Assal tidak bisa dihubungi dengan segera untuk dimintai komentar.

Mesir Senin merujuk bekas menteri dalam negeri dan bekas menteri pariwisata ke pengadilan pidana, kantor berita resmi MENA melaporkan.

Bekas mendagri Habib al-Adli dituduh melakukan pencucian uang dan pencatutan, sementara bekas menteri pariwisata Zuhair Garana dituduh dengan sengaja merugikan dana publik dan membolehkan pihak lain mengambil keuntungan keuangan.(*)

(ANT/S008)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011