...jika semua tuntutan rakyat terlaksana, untuk apa mereka menuntut hal-hal yang tidak perlu dituntut
Jakarta (ANTARA News) - Duta Besar Kuwait untuk Indonesia, Nasser Bareh Al Enezi, mengatakan pada Selasa bahwa ketentraman dan kestabilan demokrasi di Kuwait tidak terlepas dari pemerintahnya yang memberikan kebebasan kepada rakyat dalam berpendapat.

"Pemerintah tidak pernah menutup pintu bagi warganya untuk dapat berbicara, oleh karena itu jika semua tuntutan rakyat terlaksana, untuk apa mereka menuntut hal-hal yang tidak perlu dituntut," kata Nasser saat jumpa pers tentang perayaan hari kemerdekaan Kuwait ke 50 dan peringatan pembebasan Kuwait yang ke 20 di Jakarta.

Menurut Nasser, sebagai warga negara Arab serta anggota masyarakat dunia, dia mengatakan bahwa demokrasi dan tuntutan rakyat di Timur Tengah perlu didukung karena sesuai dengan keinginan manusia yang selalu ingin melakukan segala hal dengan damai.

"Harapan kita yaitu agar kestabilan dapat berlaku di mana saja," tambah Nasser.

Menurut Nasser, di Kuwait terdapat kesepakatan antara penguasa (pemerintah) dan rakyat dan ada hal-hal yang perlu dibicarakan di parlemen Kuwait, yang kesemuanya berjalan dengan baik.

Sejumlah unjuk rasa yang menuntut reformasi pemerintahan sedang terjadi di beberapa negara Timur Tengah --dari Tunisia, Mesir, Libya sampai Iran.

Beberapa unjuk rasa revolusi yang terkenal telah berhasil menggulingkan presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali dan presiden Mesir Hosni Mubarak dari kekuasaannya --yang telah berpuluh-puluh tahun.

Ketika menanggapi hal itu, Nasser kembali menggarisbawahi bahwa simbol dasar dari ketentraman dan stabilitas di Kuwait adalah karena adanya kebebasan berpendapat dan berekspresi bagi rakyatnya.
(KR-BPY/C003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011