Kota Palu (ANTARA) - Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) menargetkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dapat meningkatkan jumlah peserta hingga 98 persen pada tahun 2024 mendatang.

Anggota DJSN Muttaqien menyebutkan sebanyak 26.482.830 jiwa sudah tidak aktif lagi kepesertaannya dalam Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), dari total sebelumnya yang terdaftar pada 2020-2024 mencapai 225.964.199 jiwa.

“Kita perlu rencana strategis dan sistematis serta terukur untuk mencapai target 98 persen di tahun 2024, dan mengurangi peserta yang non aktif,” kata Anggota DJSN Muttaqien dalam Workshop dan Anugerah Lomba karya Jurnalistik 2021 yang diselenggarakan BPJS Kesehatan, Jumat.

Menurut Muttaqien, saat ini perkembangan fasilitas kesehatan (faskes) di beberapa daerah cenderung stabil, namun belum diikuti dengan peningkatan peserta.

Baca juga: BPJS Kesehatan makin tingkatkan layanan JKN-KIS

Baca juga: BPJS Kesehatan berikan penghargaan Karya Jurnalistik


Padahal tren iuran per kapita dari tahun 2015 hingga 2019 meningkat 48 persen dengan nilai Rp28.051 sampai Rp41.548.

Selain itu tren akses dan konsumsi pelayanan JKN meningkat dalam 5 tahun terakhir, baik pelayanan rawat jalan tingkat pertama (RJTP), rawat jalan tingkat lanjutan (RJTL) dan rawat inap tingkat lanjut (RITL).

“Cenderung stabil atau menurun di rawat inap tingkat pertama” katanya.

Muttaqien menyatakan peningkatan efektivitas JKN terjadi merata di seluruh daerah, dengan pertumbuhan paling tinggi di wilayah timur untuk RJTP.

Sementara Kepala BPJS Kesehatan Cabang Palu, Wahida mengatakan Media Workshop dan Anugerah Lomba Karya Jurnalistik 2021 secara Nasional, diharapkan dapat menginformasikan hal bermanfaat untuk masyarakat.

“Kegiatan media workshop ini diikuti media massa nasional maupun daerah. Tujuan sebenarnya untuk membantu isu terkini seputar program JKN KIS, di mana yang memberikan informasi langsung dari direktur utama BPJS Kesehatan,” kata Wahida, Jumat.

Ia juga menambahkan agar seluruh media massa mendapatkan informasi yang sama, dan lengkap terkait program JKN-KIS. “Karena peranan media itu penting sebagai penyambung lidah, menyampaikan informasi terbaru terkait pelaksanaan program JKN-KIS” ujarnya.*

Baca juga: CISC dorong komitmen pemerintah jamin pasien kanker lewat JKN

Baca juga: BPJS Kesehatan gandeng UNESA dorong pengembangan JKN-KIS

Pewarta: Kristina Natalia
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021