London (ANTARA News) - Ibunda penyanyi Katy Perry, Mary Perry Hudson, sudah berbicara dengan penerbit mengenai buku yang salah satu isinya memuat soal pilihan karir putrinya.

Berdasarkan Daily Mail, Hudson yang menjalankan pelayanan Kristen bersama suaminya Keith, sudah menulis tentang bagaimana ketenaran putrinya sudah berpengaruh pada hidupnya.

Karir Perry naik berkat single "I Kissed a Girl" dan dia dikenal karena pakaian seksinya dan pernikahan dengan Russel Brand.

Buku itu akan menunjukkan bagaimana ketenaran Perry berdampak pada keluarga pendeta Kristen itu dalam cara negatif dan positif.

Proposal buku yang diperoleh oleh surat kabar New York Post menyatakan:"Memoar ini adalah ceritanya, dalam bahasanya sendiri. Mary dan Keith Hudson sudah menjadi Kristen Evangelis jauh sebelum dunia pernah mendengar Katy Pery."

"Di tengah banyaknya laporan negatif dari majalah dan acara hiburan, Mary Hudson ingin memberitahu 'ceritanya' dan menghilangkan banyak rumor. Keberhasilan Katy berdampak pada pelayanannya dalam cara negatif dan positif. Dia sangat mencintai anaknya dan sangat bangga atas prestasinya, tetapi tidak setuju dengan banyak pilihan yang dia buat dalam karirnya."

T.I Gray yang ikut menulis buku itu menolak mengatakan pilihan apa yang tidak disetujui Hudson. Perry yang memiliki tato pada pergelangan tangannya, sudah menolak berkomentar.

Hudson sebelumnya mengatakan sangat malu putrinya "mempromosikan sebuah dosa."

"Saya benci lagu itu. Itu jelas mempromosikan homoseksualitas dan pesannya memalukan dan menjijikan," kata Hudson mengenai lagu Perry yang berjudul "I Kissed a Girl."

"Katy tahu perasaan saya. Kami keluarga yang sangat terbuka dan dia tahu bagaimana mengecewakan ayahnya dan saya. Saya bahkan tidak bisa mendengar lagu itu. Pertama kali mendengarnya saya benar-benar syok. Saat itu muncul di radio saya menundukkan kepala dan berdoa."

Hudson mengatakan putrinya, yang tumbuh sebagai penyanyi gereja, sudah tersesat dalam industri musik.

"Katy anak kami dan kami mencintai mereka tetapi kami benar-benar tidak setuju dengan bagaimana dia membimbing dirinya sendiri pada saat itu.

"Kami tidak bisa menghilangkan dia dari hidup kami karena dia anak kami tetapi dia tahu kami benar-benar tidak setuju dengan apa yang dia lakukan dan pesan yang dia promosikan menyangkut homoseksualitas yang jelas dinyatakan dosa dalam Alkitab. Tetapi, Alkitab juga mempromosikan pemahaman dan pengampunan, yang tetap saya ingatkan."

Perry sebelumnya mengaku bahwa dia tidak selalu sependapat dengan orangtuanya. "Saya berhenti berusaha mengubah mereka saat berusia 21," kata perempuan yang memakai nama belakang ibunya itu.
(ENY)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011