Dumai (ANTARA News) - Kabut asap bercampur abu yang diduga sisa kebakaran lahan semak belukar di Jalan Wan Amir, Kelurahan Bukit Timah, Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai, Riau, sejak Rabu malam (30/3) hingga Kamis pagi masih menyelimuti sebagian Dumai.

Jika sebelumnya kabut asap sempat menutupi rusa jalan hingga sepanjang 10 kilometer dari lokasi lahan terbakar, Kamis pagi sekitar pukul 06.00 WIB sudah mulai merata menutupi wilayah-wilayah perkotaan.

Seorang pedagang rokok di Jalan Kelakap Tujuh, Diana, mengatakan, kabut asap sisa kebakaran semak belukar itu sejauh ini masih terasa menyengat dan perih di mata.

"Makanya saya pakai masker," kata wanita 36 tahun ini saat ditemui di kedai gerobak pinggir jalan yang berjarak sekitar 15 kilometer dari lokasi lahan terbakar.

Kabut asap menyengat ini sebelumnya sudah mulai dirasa warga menutupi ruas jalan hingga radius 10 kilometer dari lokasi lahan terbakar sejak Rabu sore.

Akibat kabut asap yang kian tebal, kendaraan yang melintas di sekitar radius itu hanya melaju dengan kecepatan rata-rata di bawah 60 kilometer/jam.

"Asap ini membuat mata perih dan nafas jadi sesak," kata pengendara sepeda motor, Reimon (29), yang menghentikan kendaraannya di lokasi kebakaran, Rabu malam.

Reimon menjelaskan, asap bercampur abu sisa kebakaran lahan tersebut juga telah menyelimuti rumahnya yang berada sekitar 10 kilometer dari lokasi kebakaran.

"Melihat banyak asap disekitar rumah, saya langsung mencari tahu penyebabnya," kata dia.

Sementara pengendara sepeda motor lainnya, Iwan (22), mengatakan, asap kebakaran lahan sudah mulai menyelimuti jalanan sejak Rabu sore sekitar pukul 16.00 WIB.

Asap tebal bercampur abu kata Iwan, membuat dirinya sulit untuk mengatur jarak pandang saat berkendara.

"Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal tak diinginkan, saat berkendara lampu motor selalu saya hidupkan. Dan motor juga saya kendarai pelan-pelan," imbuhnya.

Pantauan ANTARA, luasan api di lahan terbakar milik warga tersebut sudah berhasil diminimalisir oleh petugas pemadam kebakaran dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Kehutanan serta pemerintah kecamatan dan Polisi Kehutanan setempat.

Penyelamatan sudah mulai dilakukan sejak Rabu malam dengan menerjunkan sedikitnya lima mobil pemadam kebakaran, lebih 30 personel dari Dinas Kehutanan, 20 personel Satpol PP, dan 10 personel Plisi Kehutanan.

Bahkan 26 anggota kepolisian juga setempat turut mengamankan jalannya penyelamatan lahan milik warga itu.  (FZR/A027/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011