Beijing (ANTARA News) - Otoritas China mendapati tiga perusahaan terkait Google Inc melanggar peraturan pajak dan menyelidiki pengelakan pajak yang mungkin, lapor satu surat kabar milik pemerintah China, Jumat. Kabar ini menyiratkan meningkatnya lagi tekanan terhadap perusahan raksasa mesin pencari internet itu.
Google mengatakan dua perusahaan yang disebut-sebut China itu adalah unit-unit bisnisnya, sementara perusahaan ketiga adalah firma terpisah yang bekerja sama dengan Google.
Tetapi, Google menyanggahb tuduhan pengemplangan pajak seperti diberitakan harian China berbahasa Inggris Economic Daily itu.
"Kami percaya baha kami, dan akan selalu, mematughi undang-undang pajak China," kata Google dalam satu pernyataan tertulis menanggapi pertanyan dari Reuters.
Namun sekalipun laporan itu tidak beralasan, persoalan ini bisa membawa masalah baru bagi Google di China, yang telah melewati masa sulit di sana sejak awal tahun lalu saat berselisih dengan pemerintah China mengenai sensor internet dan serangan peretas.
China hanya menyumbang persentase kecil untuk keseluruh penghasilan Google, tetapi negara ini adalah pasar internet terbesar dunia engan lebih dari 450 juta pengguna internet.
Menurut iResearch, pasar mesin pencari China yang
didominasi Baidu Inc yang asli China, bernilai 11 miliar yuan (1,7 miliar dolar AS) pada 2010 dan cenderung tumbuh kira-kira 50 persen setiap tahun untuk empat tahun ke depan, berdasarkan iResearch.
The Economic Daily mengatakan bahwa tiga perusahaan yang diselidiki dan dihukum itu adalah perusahaan-perusahaan Google yang beroperasi di China.
"Otoritas pajak sudah menyelidiki dan menghukum tiga perusahaan berdasarkan hukum yang berlaku," lapor koran itu di halaman depannya.
Ketiga perusahaan itu dituduh menyajikan klaim palsu dan keliru mengenai total nilai perusahan sebesar 40 juta yuan (6 juta dolar AS), tulis laporan itu. Koran itu tidak menyebutkan kapan pelanggaran yang dituduhkan terjadi.
"Dari laporan ini dipahami bahwa otoritas pajak tengah menyelidiki lebih lanjut bisnis-bisnis Google di China berdasarkan kecurigaan pengelakan pajak," lapor suratkabar itu yang kemjudian juga dilaporkan kantor berita Xinhua.
Seorang juru bicara Google mengatakan dua perusahaan yang dituduh itu adalah Google Information Technology (China) Co, Ltd dan Google Information Technology (Shanghai) Co, Ltd. Keduanya diakui bagian dari Google.
Namun perusahaan ketiga yang bernama Google Advertising (Shanghai) Co, Ltd, adalah firma terpisah yang bekerja "dengan erat bersama Google sebagaimana Google satu-satunya pengecer tingkat pertama di China" untuk iklan halaman situs mesin pencari itu.
Kebanyakan perusahaan asing di China, terutama perusahaan terkenal dengan reputasi global, agak hati-hati untuk meyakinkan diir bahwa mereka mematuhi penuh dengan hukum pajak yang berlaku," kata Mark Natin, direktur utama Marbridge Consulting yang berbasis di Beijing dan memberi saran kepada investor mengenai sektor internet dan telekomunikasi China.
Kementerian luar negeri China tidak akan mengomentari langsung laporan koran China itu. "Secara umum, perusahaan apapun yang beroperasi di luar negeri harus mematuhi hukum dan peraturan negara tuan rumah," kata juru bicara kementerian luar negeri China, Jiang Yu.
Laporan itu muncul setelah Google kembali berselisih dengan pemerintah China mengenai sensor internet.
Awal bulan ini, Google mengatakan kesulitan apapun yang mungkin akan dihadapi para pengguna Internet di China saat membuka layanan emailnya mungkin karena blokir pemerintah.
Partai Komunis yang berkuasa di China sudah mengintensifkan sensor dalam beberapa bulan ini. China takut seruan-seruan demonstrasi yang diinspirasi gerakan reformasi di Timur Tengah dan Afrika Utara, akhirnya mendapatkan momentumnya di China.
Perselisihan Google dengan pemerintah China melerus mulai Januari 2010 saat perusahaan itu mengatakan tidak lagi bersedia menyensor hasil pencarian di China. Sebelumnya perusahaan itu memasukkan penolakan pada layanannya di China bahwa pencarian mungkin tidak akan lengkap karena hukum lokal.
Pencarian untuk istilah yang dianggap sensitif oleh sensor China rutin diblokir pemerintah China. Mesin pencari China seperti yang ditawarkan oleh Baidu sudah dengan sukarela
menyaring pencarian mereka.
Google juga mengatakan sudah membongkar serangan canggih yang berbasis di China terhadap apra aktivis HAM dengan menggunakan layanan Gmail di seluruh dunia. Perselisihan sensor dan peretasan menjadi titik kejengkelan diplomatik dalam hubungan China-AS.
Setelah berbulan-bulan berselisih dengan Beijing, Google mengubah halaman pencarian berbahasa China utamanya sehingga pertanyaan-pertanyaan yang muntul diarahkan ke satu situs di Hong Kong.
Itu berarti pencarian Google dari dalam China masih disensor filter internet pemerintah China, tetapi perusahaan itu tidak lagi memainkan peran langsung dalam sensor itu. (*)
Neny
Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011