Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung mengatakan, aksi bom bunuh diri di Mapolresta Cirebon, Jawa Barat sengaja dilakukan untuk menjatuhkan citra polisi.

"Karena pemboman ini dilakukan di masjid, di area Polres Cirebon ini menunjukkan ada faktor kesengajaan untuk melemahkan citra Polri yang terdepan dalam mengatasi persoalan terorisme," kata Pramono Anung di Jakarta, Jumat.

Pramono menambahkan, kejadian bom buku dan kemudian bom yang terjadi sekarang ini menunjukkan bahwa Polri tidak boleh lengah. "Upaya Densus 88 Mabes Polri memerangi terorisme namun ternyata akar dan sel terorisme masih ada di Indonesia," kata politisi PDIP itu.

Ia mengutuk dengan keras kejadian pemboman yang dilakukan di Masjid Polresta Cirebon.

"Kepada Polri kami meminta untuk segera menindak pelaku dan jaringan yang terlibat dalam pemboman ini. Ini harus dilawan bersama-sama dan saya yakin masyarakat mensupport Polri untuk memberantas terorisme di Indonesia," kata Pramono.

Kecaman terhadap aksi pemboman itu juga disampaikan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban yang menyebut tindakan tersebut sebagai biadab dan sangat tendensius. Ia meminta kepada aparat kepolisian untuk mengusut tuntas siapa pelakunya.

"Anggaran polisi kan besar, berpuluh-puluh triliun, tidak ada alasan untuk tidak bisa mengungkap kasus tersebut," kata mantan Menteri Kehutanan tersebut.

Ia juga membantah, aksi tersebut ada kaitannya dengan umat Islam dan jihad karena aksi tersebut jauh dari kaidah perjuangan umat Islam.

"Tidak ada sejarahnya bom bunuh diri itu dilakukan di Masjid. Ini kegiatan provokasi umat islam, dan penghinaan terhadap umat islam, ini harus dilawan," kata Kaban.

Sementara itu, Wasekjen DPP PKS Mahfud Siddiq mengatakan, aksi bom bunuh diri tersebut tidak bisa ditolelir sama sekali.

"DPP PKS mengecam keras aksi teror bom di masjid sebagai tindakan biadab yang tidak bisa ditolerir atas nama apapun," kata Mahfud.

DPP PKS mendesak pihak kepolisian dan intelijen untuk mengusut kasus tersebut dengan segera dan mengungkap aktor-aktor pelaku dan para pihak yang terlibat.
(zul)

Pewarta: Bambang
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011