Jakarta (ANTARA News) - Wakil Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Irjen Pol Mathius Salempang mengatakan bom yang meledak di masjid Al Dzikro Mapolres Cirebon diduga dari jenis "low explosive" atau berdaya ledak rendah.

"Jenis bom masih didalami dari bahan yang ditemukan terdiri dari paku, mur dan paku diduga jenis low explosive," katanya di Jakarta, Sabtu.

Namun polisi, demikian Mathius, belum dapat menyimpulkan modus aksi bom bunuh diri yang dilakukan pelaku di mesjid Al Dzikro Jumat itu.

"Kita tunggu hasil penyelidikan dan belum mengetahui dari kelompok mana pelaku tersebut," kata Mathius.

Dia mengatakan Polri masih mengidentifikasi jasad pelaku, termasuk apakah pelaku menggunakan bom waktu atau dengan menokol tombol saat melakukan aksi bom bunuh dirinya itu.

Mathius menyatakan sebelumnya tidak ada informasi dari pihak intelijen. "Polres juga tidak memiliki CCTV untuk memantau," katanya.

Bom ditaruh pelaku di sebelah kanan perut pelaku sehingga saat meledak tersangka tewas karena bagian perutnya hancur.

Sebelum meledakkan bomnya, pelaku semuka mengikatkan bomnya di daerah dada dan perut, kemudian dipindahkan ke sebelah kanan.

Bom bunuh diri itu terjadi di mesjid Al Dzikro Mapolres Cirebon pada Jumat kemarin sekitar pukul 12.30 WIB.

Saat kejadian pelaku berada di baris kedua bagian depan berdekatan Kapolres Cirebon, AKBP Herukoco.

Sebanyak 30 orang dilaporkan menjadi korban dari aksi bom bunuh diri tersebut, sementara Polri sudah memperlihatkan kepada publik foto wajah pelaku berdasarkan kemampuan ilmu dan teknologi.

Ciri-ciri pelaku adalah seorang laki-laki berusia antara 25 hingga 30 tahun, tinggi badan 180 sentimeter, berat badan 70 kilogram, wajah Mongoloid, golongan darah O dan kulit kuning. Wajahnya berjenggot, gigi seri ada yang patah dan dahi kiri ada bekas luka yang sudah sembuh.(*)

ANT

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011